Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas (dok: Viva)
MONITOR, Jakarta – Aksi kekerasan dan intimidasi menimpa para pewarta berita ketika melakukan tugas liputan demonstrasi baru-baru ini. Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) mencatat, di Jakarta ada 4 korban dan Makassar 3 korban. Kekerasan terhadap jurnalis juga terjadi sehari sebelumnya, di Jayapura, dengan 3 korban.
Melihat kekerasan di kalangan awak media, Ketua PBNU Robikin Emhas mengatakan bahwa liputan media merupakan bagian dari aktivitas jurnalistik. Ia menilai, kebebasan pers dijamin dan dilindungi UU.
“Semua pihak harus menghormatinya,” ujarnya tegas, Kamis (26/9).
Robikin mengatakan, dari kebebasan pers masyarakat bisa mendapat asupan informasi. “Suatu upaya pemenuhan hak informasi yang harus diapresiasi,” tuturnya.
Ia berharap, dalam momentum demonstrasi kedepan tidak ada lagi awak media yang berjatuhan menjadi korban seperti belakangan ini terjadi.
”Kita sedih kekerasan terhadap awak media tetap terjadi. Mendatang semua pihak semoga bisa bersinergi, sehingga tidak terjadi lagi,” imbuhnya.
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani berbicara soal transisi energi dan tata kelola…
MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya menegaskan bahwa revisi Undang-Undang Nomor…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri forum MIKTA Speakers' Consultasion ke-11 tahun…
MONITOR, Jakarta - Dalam rangka mempercepat transformasi industri nasional menuju era industri 4.0 yang berbasis…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama mengumumkan sebanyak 101.786 guru madrasah dan guru Pendidikan Agama di…
MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi langkah ekspansi yang dilakukan PT Citra…