Peneliti senior Saiful Mujani (dok: Merdeka)
MONITOR, Jakarta – Gelombang massa terus meningkat untuk melayangkan protes atas wacana pengesahan RUU KUHP. Hari ini, Selasa (24/9/2019) mahasiswa kembali menggelar aksi demonstrasi untuk menyuarakan tuntutan penolakan atas RKUHP.
Menyoal protes massa, peneliti senior Saiful Mujani menilai hal tersebut adalah tindakan normal, baik aksi tolak RKUHP atau Revisi UU KPK. Dalam politik demokrasi, aksi massa adalah tindakan yang sehat.
“Protes kebijakan pemerintah seperti RKUHP dan revisi UU KPK adalah tindakan normal, sehat, dan legitimate dalam politik demokratis,” kata Saiful Mujani, Selasa (24/9).
Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menilai, justru yang harus dikritisi adalah dugaan penumpang gelap dibalik aksi tersebut yang memiliki niat untuk menurunkan pemerintah dan hasil pemilu yang sah.
“Tapi ada yang ikut numpang atas protes itu untuk menurunkan pemerintah dan menolak hasil pemilu yang sah adalah penumpang gelap, pecundang, pengecut,” tukasnya.
MONITOR, Jakarta - Wakil Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) menyampaikan apresiasi atas kebijakan terbaru Pemerintah…
MONITOR, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera menyatakan…
MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.848.445 kendaraan kembali ke wilayah…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti melemahnya nilai tukar rupiah yang kini…
MONITOR, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan komitmennya mendukung penuh pembangunan infrastruktur pendidikan…
MONITOR, Sumatera - Dalam waktu dekat, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) segera memberlakukan tarif…