HUMANIORA

Era Industri 4.0, Bangsa Indonesia Dituntut Kuasai Bioteknologi dan Nanoteknologi

MONITOR, Makassar – Revolusi Industri 4.0 tidak bisa hanya dimaknai sebagai digitalisasi dan otomatisasi melalui penguasaan sains dan teknologi informasi, namun juga meliputi penguasaan ilmu baru yaitu bioteknologi, nanoteknologi, dan new materials.

Demikian disampaikan oleh Guru Besar Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Rokhmin Dahuri saat memberikan kuliah umum “Perguruan Tinggi di Era Industri 4.0 dan Perubahan Iklim Global” di Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan, Rabu (18/9/2019).

Menurut mantan menteri kelautan dan perikanan tersebut penguasaan akan sains dan teknologi memang menjadi sesuatu hal yang mutlak jika Indonesia ingin menjadi negara maju dan makmur, terlebih di era Industri 4.0 saat ini.

“Kita sejak 2012 sudah hidup di era revolusi industri ke empat atau industri 4.0 dan jika kita merujuk pada definisi dan aplikasi industri 4.0 bukan hanya soal digital dan connectivity sains teknologi tapi juga bioteknologi dan nanoteknologi,” ujarnya.

Untuk itu, pakar kemaritiman itu mengajak bangsa Indonesia mengembangkan dan mengusai ilmu baru tersebut dalam menghadapi era industri 4.0.

“Kalau yang terkait teknologi informasi hanya mempermudah, mempercepat, mempermurah dan membuat nyaman urusan orang melalui digitalisasi dan otomatisasi. Tapi untuk memproduksi baik bersifat biologi seperti pangan maupun biomasa seperti barang tambang dan lain-lain dibutuhkan ilmu lain yaitu bioteknologi, nanoteknologi, dan new materials,” tambahnya.

Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia itu menegaskan jika kita sebagai bangsa dan negara tidak ingin mati atau kalah di era industri 4.0 ini maka harus menguasai teknologi informasi yang terkait industri 4.0. Selain sektor Industri, Rokhmin juga mengajak bangsa Indonesia khususnya perguruan tinggi untuk menghadapi ancaman ketidakseimbangan lingkungan yang ditandai dengan pemanasan global dan perubahan iklim.

Pada kesempatan tersebut, Prof Rokhmin yang juga merupakan dosen kehormatan Mokpo National University Korea Selatan itu memberi tiga pesan penting kepada mahasiswa terkait peran dan fungsinya saat ini.

“Jadilah yang terbaik di program studi atau bidangnya masing-masing, kontribusikan kemampuan untuk membantu bangsa dan negara agar menjadi maju adil makmur dan berdaulat, dan yang terakhir bersama-sama berkontribusi untuk kehidupan dunia yang lebih baik,” tandasnya.

“Kuncinya rajinlah membaca, berdiskusi, dan penelitian. Saat ini kita tahu minat membaca kita sangat rendah, padahal membaca adalah gerbang kita menguasai dunia,” pungkasnya.

Recent Posts

Atasi Kemacetan, Pemkot Tangsel Bakal Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas di Rawa Buntu

MONITOR, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Perhubungan (Dishub) mulai memetakan…

3 menit yang lalu

Dharma Wanita Kemenperin Resmikan Taman Asuh Anak ‘Gempita’

MONITOR, Jakarta - Bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional 2025, Kementerian Perindustrian bersama Dharma Wanita…

53 menit yang lalu

Peringati Hari Anak Nasional, Dirut Jasa Marga Sampaikan Komitmen dan Dedikasi bagi Pendidikan Inklusif

MONITOR, Jakarta - Dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2025, Direktur Utama…

2 jam yang lalu

Workshop Pemanfaatan AI, LPTNU Depok Harap Masyarakat Siap Songsong Era Digital

MONITOR, Depok - Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Kota Depok sukses menyelenggarakan Workshop Peningkatan…

4 jam yang lalu

Ketua HKTI Lumajang: Bu Khofifah Gubernurnya Petani

MONITOR, Surabaya - Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Lumajang, Jamal, memberikan apresiasi kepada…

5 jam yang lalu

Buruan Daftar! Kemenag Gelar Kursus Bahasa Inggris untuk Guru MI

MONITOR, Jakarta - Sebagai respons atas kebijakan nasional untuk memenuhi kompetensi dasar abad 21 bidang…

6 jam yang lalu