MONITOR, Jakarta – Generasi milenial merupakan salah satu kunci penentu kemajuan suatu Negara. Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), jumlah populasi penduduk kategori generasi milenial di Indonesia mencapai 90 juta orang.
Jumlah ini lebih dari sepertiga jumlah penduduk negeri ini. Mengenai populasi generasi milenial, Staf Khusus Presiden Dr. Siti Ruhaini Dzuhayatin menyadari bahwa keberadaan mereka sangat penting.
Pada Pemilu 2019 kemarin, milenial terbukti memegang andil sangat besar dalam menyumbang suara calon pemimpin negeri ini. Begitupun di masa depan, Siti Ruhaini menyadari milenial akan mengisi ruang-ruang penting dan strategis di negeri ini.
“Kita khawatir dengan milennial, karena 5-10 ke depan milenial ini yang akan membawa estafet kepemimpinan dan peran-peran penting serta strategis di dalamnya,” ujar Siti Ruhaini dalam forum diskusi terbatas menyoal Orientasi Politik dan Keberagaman Generasi Milenial di Sekretariat Negara Jakarta, Selasa (10/9).
Sementara itu, Pimpinan Redaksi IDN Times Uni Lubis mengatakan dari hasil survei yang sudah dilakukannya, ia menemukan bahwa perilaku toleransi milenial diantaranya membangun relasi dengan teman-temannya yang beda agama, membaca konten agama tentang toleransi, mengikuti seminar atau acara berbau toleransi dan membuat kegiatan organisasi yang positif.
Uni menambahkan, perilaku milennial hari ini cenderung dipengaruhi oleh berbagai macam konten media sosial di sekitarnya, termasuk pengetahuan yang diterima kalangan tersebut. Oleh sebab itu, ia menekankan peran keluarga dalam mengontrol perilaku generasi milenial saat ini.