BERITA

Gubernur Khofifah Ajak ISEI Bantu Kembangkan OPOP

MONITOR, Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan program One Pesantren One Product (OPOP). Usai meresmikan OPOP Training Center di Universitas NU Surabaya beberapa waktu lalu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pun mengajak Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) untuk ikut membantu mengembangkan OPOP.

Ajakan tersebut disampaikan Gubernur Khofifah saat menerima ISEI Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur di Ruang Kerjanya di Kantor Gubernur Jatim, Jl. Pahlawan No. 110 Surabaya, Senin (9/9).

Menurut Khofifah, lebih 6000 pesantren yang ada di Jatim merupakan potensi yang besar untuk dikembangkan sumberdaya ekonominya. Khusus OPOP pesantren memerlukan pendampingan pemilihan produk, pengembangan keterampilan, teknologi pengolahan, penguatan modal, pendampingan serta akses pasar.

“Mereka memiliki kekuatan yang cukup besar untuk didorong dalam peningkatan kemandirian ekonomi sebagaimana yang dapat dilakukan oleh pesantren Sidogiri Pasuruan,” tutur Khofifah kepada wartawan, Senin (9/9).

Untuk itu, ia berharap agar ISEI dapat membantu perluasan kemandirian ekonomi pesantren antara lain dengan mempertemukan pihak pesantren yang memiliki produk unggulan dan andalan dengan mitra strategis yang bisa meningkatkan ketrampilan, permodalan sampai dengan pertemuan dengan para buyer. Secara khusus OPOP perlu pengembangan dalam pendampingan petik, olah, kemas, jual produk-produk yang dihasilkan pesantren.

“Bagaimana agar mereka sering disertakan mengikuti forum temu bisnis, mengikuti misi dagang, sehingga makin sering bertemu buyer sehingga update jenis produknya terus terasah sesuai kecenderungan permintaan pasar. Untuk itu, peran ISEI dalam pengembangan OPOP sangat diperlukan,” kata orang nomor satu di Jatim ini.

Dirinya mencontohkan pesantren yang mampu menghasilkan produk keripik singkong hingga 20 ton per hari. Dan produk tersebut mampu dijual ke pasar tetapi produk tersebut masih sangat standart, misalnya dapat diolah dengan tambahan aneka rasa cokelat, keju, strawberry, original dan sebagainya. Jika packagingnya dapat dibantu dengan aluminium voil, sablon atau sticker dengan desain yang bagus serta mesin perekat yang kuat. Maka produknya bisa memiliki nilai tambah lebih besar.

“Petik, olah, kemas, jual menjadi semangat dalam mengembangkan produk OPOP,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua ISEI Cabang Surabaya Koordinator Jatim Eko Purwanto mengatakan, ISEI Jatim memasuki kepengurusan periode yang baru. Dalam kepengurusan tersebut dirinya akan melibatkan akademisi, bisnis atau pelaku usaha, dan pemerintah.

“Pada pesan Ketua Umum ISEI dikatakan bahwa ISEI tidak akan sukses kalau hanya akademisi saja, tetapi perlu melibatkan pebisnis atau pelaku usaha serta government. Representasi dari Pemprov Jatim untuk masuk kepengurusan ISEI Jatim diperlukan,” katanya.

Terkait pengembangan OPOP, dirinya pun menjelaskan, bahwa pihaknya akan ikut mendukung program OPOP di Jatim. Kebetulan di kepengurusan ISEI ada yang mengurusi kreatifitas dan pemasaran produk-produk. Sehingga fungsi ini bisa sejalan dengan program OPOP.

Recent Posts

Buntut OTT KPK, Menteri PU Nonaktifkan Tiga Pejabat BBPJN Sumut

MONITOR, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengambil langkah tegas menyusul OTT yang dilakukan…

7 menit yang lalu

17.154 Lulus Seleksi PPPK Kemenag Tahap II

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama hari ini mengumumkan hasil akhir seleksi pengadaan pegawai pemerintah dengan perjanjian…

9 jam yang lalu

Kementerian PU Kebut Perbaikan 3 Sungai di Kota Palu

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus meningkatkan kinerja infrastruktur pengendali banjir guna mereduksi…

12 jam yang lalu

DPR Minta Kemenpar Optimalkan Manajemen Krisis Buntut Insiden Juliana di Gunung Rinjani

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Yoyok Riyo Sudibyo menekankan pentingnya evaluasi terhadap…

13 jam yang lalu

Duga Ada Kontraktor Kakap di Balik OTT KPK, LSAK: Segera Tangkap

MONITOR, Jakarta - Peneliti Lembaga Studi Anti Korupsi (LSAK) Ahmad A. Hariri mendesak Komisi Pemberantasan…

15 jam yang lalu

Tren Perokok Remaja Meningkat, Puan Soroti Dampak Sosial dan Hak Anak

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti tingginya jumlah perokok di kalangan remaja.…

15 jam yang lalu