Jumat, 26 April, 2024

Dari Aceh, Sekjen PDIP: Diharapkan Jadi Pelopor Kemajuan Indonesia

MONITOR, Jakarta – Sekertaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan bahwa partai bisa menjadi pelopor kemajuan Indonesia melalui peran serta para kader-kadernya di daerah, terutama di Aceh.

“Saat negara-negara lain, seperti India sudah berangkat ke Mars, kita jangan berkutat dalam masalah masing-masing,” kata Hasto saat memberikan pembekalasan kadernya di Aceh, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/9).

Ia pun berharap Aceh bisa menjadi daerah pelopor kemajuan bagi seluruh Indonesia. Sebab, imbuhnya, Aceh merupakan ujung daerah penjaga Pancasila.

Dari Serambi Mekah ini, jelas Hasto, telah lahir tokoh-tokoh yang punya prinsip yang kokoh tentang persatuan dan kemajuan yang progresif seperti semangat Bung Karno.

- Advertisement -

“Karena itulah, setelah melakukan upaya rekrutmen seluruh kepengurusan partai dengan pendekatan khusus, di mana di dalam rekrutmen menerapkan metode Harrison Analsyis, maka tiba saatnya kami mengisi struktur dan struktural ini dengan langkah-langkah organisatoris,” sebut dia.

Tidak hanya itu, Hasto juga mendorong para kader parati pemenang Pemilu 2019 ini untuk melakukan pendekatan dengan tokoh-tokoh setempat Aceh dan partai lokal. Mengedepankan semangat persaudaraan dengan seluruh lapisan masyarakat Aceh.

“Kita mengharapkan PDI Perjuangan menjadikan jembatan yang baik antara pemerintah pusat dengan masyarakat Aceh,” ujarnya.

Pada Pemilu yang akan datang, kata Hasto, DPD PDIP Aceh mengirimkan satu perwakilannya ke Senayan. Hal ini untuk menyempurnakan Aceh dengan mengirimkan perwakilannya lewat PDIP ke DPR RI.

“Kita konteksnya PDI Perjuangan kokoh dalam menjalani ideologi dengan Pancasila, guna menjaga NKRI, kebhinekaan Indonesia, dan menjalankan amanat konstitusi,”kata Hasto mengingatkan.

Lanjutnya, representasi menjadi penting bahwa di dalam target Pemilu ke depan di setiap daerah pemilihan sekurang-kurangnya ada satu perwakilan dari PDI Perjuangan.

Dalam kesempatannya, ia juga menuturkan, Bung Karno pernah berguru dengan tokoh Islam di antaranya dengan KH Ahmad Dahlan dan Umar Said Cokroaminoto. Sejarah Bung Karno ini bisa menjadi pedoman bagi para kader PDIP di Aceh.

“Hati Bung Karno kalau dibelah di dalamnya terdapat Islam. Dengan demikian, ketika ada pihak-pihak yang mencoba menebarkan isu PDI Perjuangan dikatakan antiislam, itu karena mereka tidak punya cara lain kecuali memfitnah,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Aceh, Muslahuddin Daud menyatakan, salah satu program yang akan mereka lakukan ke depan adalah memperkuat kemampuan intelektual para kader.

Sehingga mampu melawan berbagai hoaks dan fitnah yang kerap dilemparkan ke arah partai itu. Seperti hoaks soal PKI, anti-Islam, dan sebagainya.

“Kita akan respons dengan santun sebab inilah cerminan PDI Perjuangan,” kata Muslahuddin.

Dalam acara ini, hadir sejumlah pemateri dari DPP PDIP. Di antaranya adalah Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Syaiful Hidayat, Ketua DPP Bidang Luar Negeri Achmad Basarah, Ketua DPP Bidang Kelautan, Perikanan dan Nelayan Rochmin Dahuri dan Wasekjen Arif Wibowo.

Selain itu ada juga anggota Balitbang DPP PDIP Rahmad Sahid, Kepala Sekretariat DPP PDIP Irvansyah dan BP Pemilu DPP PDIP Iman Sudirman.

Dalam acara pembukaan pembekalan kader PDIP ini, partai berlambang banteng moncong putih itu juga mengundang tokoh dan pimpinan partai politik setempat.

Turut diundang di antaranya Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Muzakkir Manaf dan Ketua DPD I Golkar Aceh TM Nurlif.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER