Jumat, 26 April, 2024

Mencari Inovasi dan Ide Baru dalam Proses Pembelajaran

Advertorial

MONITOR, Jakarta – Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional diselenggarakan mulai tanggal 13 s.d. 19 Agustus 2019 di 4 lokasi berbeda di Jakarta.

Total terdapat 695 peserta perwakilan dari 34 provinsi dengan 28 jenis kategori lomba. Pemilihan GTK Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019 memiliki tema “Guru dan Tenaga Kependidikan sebagai Agen Transformasi Penguatan SDM”. Tema tersebut sejalan dengan semangat 74 tahun Indonesia merdeka, ‘SDM Unggul, Indonesia Maju’.

“Kami memberikan apresiasi kepada bapak-ibu sekalian yang telah kumpul di ruangan ini, mudah-mudahan apa yang bapak-ibu ciptakan, lakukan untuk menjawab tantangan-tantangan yang ada tadi. Kita optimis. Kalau Indonesia menuju sdm yang lebih baik, insya Allah semuanya bisa kita lakukan dengan keyakinan guru dan tenaga kependidikan mempunyai peran yang sangat-sangat kuat, peran yang sangat besar,” kata Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud, Supriano saat pembukaan Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019 di Mercure Convention Centre Ancol, Jakarta, Selasa (13/8/2019).

“Itulah kenapa pemberian apresiasi ini diberikan setiap tahun untuk menggali, mencari inovasi apa yang bapak-ibu miliki dalam proses pembelajaran. Kreativitas apa yang bisa nanti didiseminasikan kepada teman-teman kita, mungkin guru-guru di daerah terpencil, mungkin teman-teman kita para guru di daerah lain. Harapan kami dengan adanya kegiatan ini akan timbul ide-ide baru,” tambah Supriano.

- Advertisement -

Menurut Supriano, pembelajaran ke depan selalu bergeser dan ada beberapa perkembangan yang sangat cepat. Kalau dulu kita mengenal e-learning, sekarang ke depan masuk yang namanya mobile learning.

“Apapun teknologi, yang tidak bisa diganti adalah peran guru. Guru tidak mungkin diganti. Bahkan ada suatu kalimat yang sering kita katakan ‘tidak ada sarana-prasarana, kalau ada guru proses pembelajaran bisa terjadi, bisa jalan. Tetapi ada sarana-prasarana, semua ada peserta didik, tapi kalau tidak ada gurunya tidak akan terjadi proses pembelajaran’,” terang Supriano.

“Inilah peran guru tidak bisa digantikan dengan teknologi yang canggih pun. Tidak bisa digantikan dengan cara apapun. Karena guru punya kemampuan untuk mendidik. Ketika ini terjadi, proses mendidik ini, tentunya apa yang dilakukan oleh guru itu menjadi panutan, menjadi hal yang bisa dicontoh oleh para peserta didik,” imbuh Dirjen GTK Kemdikbud, Supriano.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER