BERITA

Kembali Gelar Demo, Pemuda Kawal KPK Tuntut Enam Hal ini

MONITOR, Jakarta – Ratusan mahasiswa yang mengatasnamakan Pemuda Kawal KPK kembali mendatangi Kantor KPK. Mereka meminta lembaga anti rasuah itu harus bersih dari kelompok-kelompok yang mencoba menyarangi kepentingan individu atau kelompoknya di dalam struktur pimpinan KPK.

“KPK harus tetap independen dan terjaga netralitasnya dari kepentingan kelompok atau golongan tertentu,” ujar koordinator aksi Agung.

Agung pun menyebut, saat ini ada kelompok yang mencoba mengganggu konsentrasi kerja pansel diantaranya adalah Jubir KPK Febri Diansyah, Koordinator ICW Adnan Topan Husodo dan Ketua Umum YLBHI Asfinawati.

Menurut Agung, Febri mengatakan diberbagai media bahwa ada beberapa nama capim bermasalah dan memilki track record yang tidak baik. Sementara Adnan dan Asfinawati menyebut, pansel KPK konflik kepentingan dengan Polri.

“Dari statemen ketiga orang itu semuanya tidak disertai dengan bukti-bukti yang kuat. Mereka berupaya melakukan pembunuhan karakter, persekusi, intimidasi dan mencoba melakukan penggiringan opini kepada masyarakat. Dan jelas apa yang mereka lakukan masuk dalam ujaran kebencian dan ujaran kebohongan sebagaimana tertuang dalam UU RI no 19 Tahun 2016 pasal 46 ayat 2,” tegas Agung.

Oleh karenanya, Pemuda Kawal KPK Menuntut : Pertama, perbaiki kinerja KPK, Kedua, KPK lembaga negara bukan LSM, Ketiga, Pansel jangan takut dengan berbagai ancaman berbagai pihak, Keempat, KPK tidak boleh berpolitik, Kelima, pilih capim yang berani dan Keenam, tangkap orang-orang yang menyebar fitnah dan ujaran kebencian.

Seperti diketahui, capim KPK sudah mengusut menjadi 20 nama yang terdiri dari latar belakang profesi yang berbeda-beda. Dari semua nama yang lolos tahap profile assesment merupakan orang-orang yang memiliki kredibilitas dan diyakini mampu merubah paradigma KPK ke depan. Dan pansel KPK pun diyakini mampu bekerja dengan baik dan tentu akan berupaya penuh menyeleksi orang-orang yang mampu menjadi pimpinan KPK yang berintegritas.

Recent Posts

Pakar Politik Asia Tenggara Harap AICIS+ 2025 Hadirkan Solusi

MONITOR, Jakarta - Pakar sejarah dan politik Islam Asia Tenggara asal Malaysia, Prof. Farish A.…

5 jam yang lalu

Gelar Pahlawan Nasional Suharto Melegitimasi Kekuasaan Tanpa Batas

MONITOR, Jakarta - Lembaga kajian demokrasi dan kebajikan publik Public Virtue Research Institute (PVRI) menilai…

8 jam yang lalu

HUT ke 7 Gerakan Indonesia Optimis dan Refleksi 1 Tahun Prabowo-Gibran

MONITOR, Jakarta - Ketua Gerakan Indonesia Optimis (GIO), Ngasiman Djoyonegoro menyatakan bahwa pemuda saat ini…

11 jam yang lalu

Kemenag Ajak Dosen PTK Manfaatkan Beasiswa dan Riset, Anggarannya 500 Juta hingga 2 Milyar

MONITOR, Jakarta - Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) gencar mensosialisasikan program beasiswa…

11 jam yang lalu

KKP Tambah 1,079 Juta Hektare Kawasan Konservasi Laut di Satu Tahun Prabowo

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil menambah 1,079 juta hektare kawasan konservasi…

13 jam yang lalu

Pesantren Ramah Anak, Menag: Kita Bentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan komitmen dan keseriusannya dalam mengambangkan pesantren ramah…

14 jam yang lalu