Jumat, 22 November, 2024

Insiden Papua, Sosialisasi Empat Pilar Ingatkan Kembali Soal Keberagaman

MONITOR, Jakarta – Anggota Fraksi PKS MPR RI Aboe Bakar Alhabsyi menegaskan bahwa sosialisasi empat pilar yang menjadi program MPR saat ini sebagai salah satu upaya mencegah terjadinya sikap rasisme, seperti insiden di Surabaya.

“Jika kita sudah menyadari adanya keberagaman, maka tidak ada lagi sebutan rasis seperti teriakan ‘monyet’. Karenanya, kegiatan sosialisasi seperti ini penting, untuk mengingatkan kembali kebhinekaan Indonesia,” kata Aboe Bakar saat sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Pendopo Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (26/8) baru-baru ini.

Menurut dia, adanya slogan Bhineka Tunggal Ika seharusnya disadari semua pihak bahwa bangsa yang besar ini memiliki keberagaman.

“Salah satu pilar yang kita miliki adalah Bhineka Tunggal Ika, jadi kita harus menyadari bahwa memang pada dasarnya bangsa ini beragam. Namun semua menyatu dalam kesatuan bangsa Indonesia,” ujarnya.

- Advertisement -

Di sisi lain, Habib Aboe Bakar juga mengingatkan, nilai keberagaman itu sebenarnya adalah warisan leluhur bangsa Indonesia.

“Sebenarnya prinsip unity in diversity sudah dimiliki bangsa ini sejak masa lampau. Mungkin nilai itu sekarang cenderung meluntur karena adanya perkembangan zaman. Hal ini seharusnya tidak boleh terjadi,” ucap dia.

Oleh karena itu, masyarakat perlu diingatkan kembali ikhwal pentingnya persatuan dalam keberagaman. “Dan kegiatan sosialisasi empat pilar ini adalah salah satu upaya kita menumbuhkan kembali pemahaman yang benar tentang Bhineka Tunggal Ika itu,” pungkas Habib Aboe Bakar.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER