Jumat, 29 Maret, 2024

Mendikbud Tegaskan Pentingnya Guru dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan

Advertorial

MONITOR, Jakarta – Malam penganugerahan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi serta berdedikasi tingkat nasional tahun 2019 berlangsung meriah di Ballroom Grand Sahid Raya, Jakarta, pada Jumat (16/8).

Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Anggota Komisi DPR RI Guruh Soekarnoputra, Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Supriano, serta para pejabat eselon I,II,III di lingkup Kemendikbud.

Dalam sambutannya, Supriano mengatakan tujuan diselenggarakan Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional untuk memberikan penghargaan kepada guru dan tenaga kependidikan yang berprestasi dan berdedikasi tingkat nasional.

“Kegiatan ini juga merupakan bagian dari rangkaian acara memperingati hari ulang tahun ke-74 Republik Indonesia,” ujarnya.

- Advertisement -

Ia menjelaskan, proses pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019 dilaksanakan secara berjenjang, mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, sampai dengan tingkat nasional. Dan kegiatan ini memperlombakan 28 kategori.

“Kegiatan ini diselenggarakan mulai tanggal 13 s.d. 18 Agustus 2019 yang diikuti 691 orang perwakilan dari 34 provinsi,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menuturkan, para peserta juga turut mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia di Gedung DPR RI pada 16 Agustus 2019. Esoknya harinya pada 17 Agustus 2019 sebagian peserta mengikuti upacara memperingati hari ulang tahun ke-74 RI di Istana Negara, sedangkan peserta lainnya mengikuti upacara bendera di Kantor Kemendikbud.

Pada kesempatan yang sama Mendikbud, Muhadjir Effendy mengatakan guru merupakan kunci penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dia bahkan sangat yakin jika masalah guru dapat terselesaikan maka akan berkorelasi positif pada pendidikan secara keseluruhan.

“Mudah-mudahan pada masa Kabinet Kerja Periode II di bawah pimpinan Pak Jokowi nanti masalah guru benar-benar menjadi prioritas. Persoalan guru masih carut-marut, masih banyak yang harus dibenahi dalam banyak sisi. Tetapi kalau sebetulnya masalah guru tuntas, saya bisa sebut 70% urusan pendidikan sudah selesai,” jelasnya.

Mendikbud mengurai beberapa permasalahan guru di antaranya tunjangan profesi, sertifikasi guru, gaji guru honorer, dan lain sebagainya.

“Pada periode berikutnya Pemerintahan Jokowi kita tidak mungkin lagi membiarkan guru-guru honorer dengan gaji sekadarnya, tapi kita harus pikirkan itu. Sebaliknya guru-guru yang sudah dapat tunjangan profesi, pangkatnya sudah tinggi, tunjukkan dengan pangkat tinggi dan sertifikat profesi itu bahwa dia memang layak untuk mendapatkan itu karena kinerjanya jauh lebih baik dibanding guru yang belum dapat sertifikat,” paparnya.

Mendikbud percaya untuk melakukan penuntasan masalah guru, kuncinya pada tata kelola guru.

“Tidak mungkin kita melakukan penataan menyeluruh tanpa ada perubahan-perubahan radikal di dalam tata kelola guru. Saya sarankan pada Pak Dirjen GTK, siapapun menterinya di Kemendikbud supaya tata kelola guru periode ke depan harus ditangani dengan sungguh-sungguh. Saya yakin kalau itu tuntas, 70% urusan pendidikan akan selesai,” tutup Muhadjir.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER