MONITOR, Jakarta – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, polarisasi di masyarakat pasca Pemilu 2019 harus menjadi pelajaran bagi seluruh pihak, termasuk penyelenggara.
Sehingga, sambung dia, perlunya mengevaluasi diri, karena masih ada masalah yang tersisa usai pesta demokrasi tersebut.
“Salah satunya adalah polarisasi di dalam masyarakat yang sangat mengkhawatirkan, bahkan cenderung terjadi perpecahan,” kata Zulhas saat peringatan Hari Konstitusi di Gedung Nusantara IV Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (18/8).
MPR, kata Zulhas, sebagai lembaga yang berwenang mengubah UUD 1945 telah membuat perubahan positif. Namun, diakuinya, merupakan pekerjaan yang tidak mudah.
“Mulai dirasakan masih ada ruang-ruang kosong dalam konstitusi, mengingat penyelenggaraan kehidupan ketatanegaraan berjalan beriringan dengan dinamika perkembangan masyarakat,”ujarnya.
Menurut dia, keberhasilan reformasi konstitusi tidak langsung terlihat. Ketua Umum DPP PAN itu pun menilai masih ada kekurangan dalam penerapan reformasi konstitusi itu.
“Banyaknya berita bohong, ujaran kebencian, saling hujat sesama anak bangsa, saling fitnah, persekusi di media sosial adalah contoh-contoh yang tidak sesuai dengan makna yang terkandung dalam konstitusi,”tukasnya.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat peran syahbandar di pelabuhan perikanan untuk…
MONITOR, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan pentingnya sinergi antarlembaga dalam mewujudkan Indonesia Emas…
MONITOR, Jakarta - Pemerintah terus memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan industri kecil dan menengah (IKM)…
MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 313.695 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas terselenggaranya Bimbingan…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani bertemu dengan Ketua Parlemen Palestina, Rawhi Fattouh…