MONITOR, Jakarta – Beragam tanggapan masyarakat Indonesia khususnya yang berdomisili di Jakarta terus mengalir pasca kejadian padamnya listrik di kawasan Jabodetabek, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Padamnya listrik selama lebih dari delapan jam membuat masyarakat menyalahkan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Reaksi pun muncul dari elit politik Demokrat, Ferdinand Hutahaeand. Ia menganggap terputusknya aliran listrik di pulau Jawa mengakibatkan gangguan parah. Namun dirinya tak sepenuhnya menyalahkan PLN.
“Saya yakin PLN tidak ingin pembangkitnya bermasalah. Apalagi Suralaya yang menjadi tulang punggung sistem kelistrikan Jawa,” kata Ferdinand menanggapi gangguan listrik di Jakarta, Senin (5/8).
“Tapi padamnya Suralaya tadi malam tidak seharusnya mengakibatkan gangguan separah itu bila sistem interkoneksi Jawa siap. Jawa ini kelebihan daya sangat besar,” tambahnya.
Kejadian listrik mati pun membuat banyak aktivitas terhambat dan lumpuh total. Atas hal ini, Ferdinand menilai seharusnya pihak-pihak terkait harus bertanggungjawab atas kejadian ini, misalnya mengundurkan diri.
“Padamnya listrik tadi malam di Jawa harusnya diikuti pengunduran diri Rini Soemarno, Ignasius Djonan, Archandra Tahar dan Sripeni. Meski padamnya listrik tersebut adalah musibah dan tidak diinginkan, tapi ini tidak bisa ditoleransi sedikitpun,” tukasnya.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau umat beragama agar selalu menjaga kerukunan dan kedamaian…
MONITOR, Jakarta - Anggota BKSAP DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menyuarakan dukungan terhadap Kampanye 16…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta usai melakukan…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Junico Siahaan mengingatkan agar semua prajurit TNI…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mendorong Pemerintah untuk terus berkomitmen dalam…
MONITOR, Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) angkat bicara terkait peristiwa penembakan terhadap Siswa SMK…