PERTANIAN

Ekspor Tanaman Hias Indonesia Siap Merambah Mancanegara

MONITOR, Jakarta – Dalam beberapa tahun terakhir ini, Kementan fokus dalam peningkatan produksi hortikultura berpotensi ekspor. Cabai, bawang merah, jeruk, mangga, manggis, pisang, krisan dan dracaena terus didorong dalam bentuk pengembangan kawasan di daerah sentra produksi.

“Tidak kurang dari 9 ribu hektare setiap tahunnya APBN dikucurkan untuk membentuk kawasan-kawasan buah dan florikultura,” ujar Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto.

Produksi hortikultura Indonesia tercatat terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan BPS Tahun 2018 angka produksi buah mencapai 21,5 juta ton, sayuran 13 juta ton, tanaman hias 870 juta tangkai dan tanaman obat mencapai 676 ribu ton.
Prihasto menambahkan capaian ekspor komoditas hortikultura 2018 sangat membanggakan. Kinerja volume ekspor hortikultura Tahun 2018 mencapai 435 ribu ton, naik 10,36 persen dibanding Tahun 2017 sebesar 394 ribu ton. Ekspor hortikultura (sayuran, buah, dan tanaman hias) meningkat 11,92 persen dengan nilai Rp 5 triliun di Tahun 2018 ke 113 negara tujuan ekspor. Ekspor sayuran naik 4,8 persen, sementara ekspor buah segar naik signifikan 154 persen.

Tahun ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ekspor tanaman hias mulai Januari hingga Mei 2019 mencapai 1.903 ton. Angka ini naik 27 persen dibandingkan Januari hingga Mei 2018 yang hanya 1.494 ton.

Khusus ekspor bunga krisan pada Tahun 2018 sebesar 59,1 ton dan senilai Rp 8,2 miliar sedangkan ekspor tanaman hias lainnya pada Tahun 2018 sebesar 4.533 ton,” ujar pria yang akrab disapa Anton ini.

Dari bulan Januari sampai dengan Mei 2019 ekspor Krisan ke Jepang mencapai 11,7 Ton dengan nilai 183.098,80 US$. Selain Jepang, tujuan ekspor krisan ke Kuwait, Malaysia dan Singapura.

Permintaan bunga potong masih lumayan tinggi di pasaran, yakni sebagai penambah estetika dengan kebutuhan per tahun 21,8 persen atau sekitar 1,2 juta per bulan.

Selain krisan, komoditas yang memiliki potensi ekspor adalah dracaena rata-rata permintaannya 18 ton per bulan dengan nilai sekitar Rp 250 juta. Tujuan ekspor ke Timur Tengah, Rusia dan India.

Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi menambahkan bahwa dalam mendukung peningkatan ekspor tanaman hias, Direktorat Buah dan Florikultura secara rutin menganggarkan pengembangan florikultura setiap tahunnya. Pada Tahun 2019 pengembangan florikultura 12.000 m2 dan pada Tahun 2020 direncanakan mencapai 200.000 m2.

Recent Posts

Gebrakan Menteri Imipas soal Makanan Napi; Hapus Monopoli, Gencarkan Ketahanan Pangan Lapas

MONITOR, Jakarta - Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto membuat gebrakan terkait pengadaan makan…

4 jam yang lalu

Manggarai Bersholawat; Strategi Pendekatan Humanis Cegah Tawuran di Jakarta

MONITOR, Jakarta - Upaya Gubernur Jakarta Pramono Anung dalam mengurai dan menyelesaikan masalah tawuran di…

5 jam yang lalu

Wisuda UPH 2025, 1.921 Lulusan Diutus Jadi Pemimpin Integritas dan Berdampak

MONITOR, Tangerang - Universitas Pelita Harapan (UPH) menegaskan komitmennya dalam mempersiapkan generasi unggul dan siap…

9 jam yang lalu

Untuk Pertama Kali, FITK UIN Jakarta Akan Adakan Mimbar Guru Besar

MONITOR, Tangerang Selatan - Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui…

9 jam yang lalu

Pangkalan TNI AL TBK Gagalkan Penyelundupan 1.905 Kg Narkotika

MONITOR, Jakarta - Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Karimun…

10 jam yang lalu

Hasil Konferensi Forum Parlemen OKI di DPR Dorong Negara Dunia Sanksi Israel Demi Kemerdekaan Palestina

MONITOR, Jakarta - Konferensi Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) ke-19 yang digelar…

12 jam yang lalu