Jumat, 26 April, 2024

Cara Pertamina Jamin Stok Elpiji di Riau

MONITOR, Pekanbaru – Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I menerapkan sistem cashless payment atau pembayaran non tunai bagi agen dan pangkalan elpiji. Sistem ini bermanfaat bagi konsumen karena meningkatkan kehandalan stok elpiji hingga tingkat pangkalan.

“Cashless payment system LPG adalah sistem untuk pangkalan melakukan transaksi pemesanan maupun pembayaran elpiji kepada agen secara non tunai. Lewat sistem ini, kehandalan stok elpiji di pangkalan meningkat. Akibat adanya verifikasi jumlah tabung elpiji yang dibeli sesuai dengan harga tabung yang dibayarkan,” tutur Roby Hervindo, Unit Manager Communication & CSR MOR I.

Sehingga, lanjut Roby, konsumen dipastikan membeli elpiji 3 kg di pangkalan resmi Pertamina sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Transaksi non tunai ini memungkinkan pangkalan melakukan pemesanan dan pembayaran elpiji pada agen melalui mobile dan SMS banking.

Keuntungan lainnya, agen mendapatkan laporan rekonsiliasi pencatatan transaksi secara otomatis dan waktu nyata (real time). Di sisi lain, Pertamina dapat meningkatkan monitoring penyaluran elpiji pada agen dan pangkalan.

- Advertisement -

Sistem ini juga akan mendukung penerapan distribusi elpiji tertutup yang rencananya diterapkan pemerintah melalui Kementerian ESDM pada tahun depan.

“Saat ini dari total 81 agen elpiji di Riau , semuanya telah menerapkan cashless payment system. Sementara untuk pangkalan elpiji, sejumlah 2.845 dari total 3.616 pangkalan elpiji sudah menerapkan,” kata Roby. Pihaknya otimis, hingga akhir tahun 2019 seluruh pangkalan elpiji di Riau telah menerapkan sistem ini.

Sedangkan untuk wilayah Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut, sebanyak 461 dari total 489 agen atau 94 persen sudah menerapkan sistem ini. Untuk pangkalan, lebih dari 16 ribu dari total 21 ribu atau 76 persen sudah menerapkannya. Akhir tahun ini ditargetkan seluruh agen dan pangkalan di wilayah MOR I sudah 100 persen menerapkan.

Dalam cashless payment sistem elpiji ini, Pertamina bekerja sama dengan empat bank yaitu Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Central Asia (BCA).

Pada setiap aplikasi bank ini, terhubung host-to-host dengan Sistem Monitoring Penyaluran LPG 3kg (Simol3k) Pertamina. Integrasi sistem ini juga mempermudah Pertamina dalam memonitor penyaluran elpiji 3 kg yang disalurkan baik kepada Agen maupun pangkalan.

Adapun hingga Juli 2019, konsumsi elpiji bersubsidi 3kg di wilayah Riau mencapai hampir 27 juta tabung. Sedangkan konsumsi elpiji non subsidi Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg mencapai 366 ribu dan 67 ribu tabung.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER