Jumat, 29 Maret, 2024

Wacana Menteri Muda, PKB: Pemerintahan Kedepan Membutuhkan Kecepatan Dalam Eksekusi

MONITOR, Jakarta – Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding berpandangan, pemerintahan Presiden Jokowi diperiode kedua akan sangat membutuhkan para menteri muda dan memiliki kemampuan sebagai eksekutorial terhadap sejumlah program yang dicanangkan dalam visi misi lima tahun ke depan.

“Kecepatan, penugasan teknologi, sumber daya manusia itu menjadi kata kunci untuk kita bisa kompetitif. Jangan, kemudian banyak program terlalu banyak rencana tapi tidak bisa dilaksanakan percuma saja,” kata Karding dalam Dialektika Demokrasi bertajuk “Menteri Muda, Rekonsiliasi atau Balas Budi?”, di Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (1/8).

Ia pun mengingatkan setidaknya ada tiga komitmen dan visi. Dimana, Presiden Jokowi akan lebih aktif dan memberi warna di era globalisasi saat ini.

“Karena itu yang diciptakan sumberdaya manusia yang unggul, mandiri dan kompetitif, makanya yang paling utama yang digarisi oleh pak Jokowi penguatan sumber daya manusia,” sebut Karding.

- Advertisement -

Tidak hanya itu, dibidang ekonomi terutama, sambung dia, soal keinginan untuk memperbaiki fundamental ekonomi nasional. “Terutama mengurangi defisit anggaran, termasuk impor yang begitu besar terutama di bidang energi yang luar biasa,” paparnya.

Ia juga mengatakan, yang akan menjadi tantangan ke depan bagi Indonesia terutama soal apa yang disebut kebersamaan sebagai sebuah persatuan bangsa pasca Pilpres 2019 kemarin.

“Kita mulai agar dinamis, goyah karena Pilpres kemarin dan sebenarnya prosesnya mulai dari 212 atau Pilkada zaman Ahok,  itu kita rasakan betul betapa ada komunikasi, ada hubungan interaksi antar sesama bangsa yang tidak baik yang kurang harmonis,” katanya.

Oleh Karena itu, fokus utama dalam waktu dekat ini adalah bagaimana memperkokoh persatuan, dengan cara mengembangkan pemikiran-pemikiran terutama tafsir keagamaan.

“Bukan hanya Islam yang semuanya, tafsir keagamaan yang kalau di dalam Islam disebut rahmatan lil alamin, kalau tempat lain yang moderat, inklusif toleran dan seterusnya, tiga hal itu menjadi tantangan visi sekaligus tantangan bagi pemerintahan ke depan,” pungkas Anggota DPR RI itu.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER