BERITA

Erupsi Gunung Tangkuban Perahu tak Ganggu Penerbangan

MONITOR, Jakarta – Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) menyatakan, erupsi gunung Tangkuban Perahu yang terjadi Jumat (26/7) sore sampai saat ini belum mengganggu aktivitas penerbangan.

“Sampai saat ini, tidak ada rute penerbangan maupun bandara yang terdampak volcanic ash Gn Tangkuban Perahu. Kedua bandara terdekat (Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Kertajati) berada di luar area Volcanic Ash,” kata Juru Bicara, Yohanes Sirait melalui keterangannya hari ini. 

Kendati demikian, ia bilang, AirNav Indonesia terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, seperti Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), serta Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) Darwin untuk melihat dampak erupsi terhadap penerbangan. 

“Observasi akan dilakukan secara terus menerus dengan stakeholder penerbangan lainnya,” ujarnya.

Recent Posts

TNI Gelar Doa Bersama Untuk Keselamatan Bangsa Indonesia

MONITOR, Jakarta - Kepala Pusat Pembinaan Mental TNI (Kapusbintal TNI) Brigjen TNI Tornado, S.Sos., M.M.,…

3 jam yang lalu

Kemenag Gelar Istighasah Daring, Doakan Keselamatan Bangsa

MONITOR, Jakarta - Direktorat Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama malam ini menggelar Istiqasah…

10 jam yang lalu

Rektor UIN Jakarta Ajak Civitas Academica dan Publik Jaga Negeri

MONITOR, Jakarta - Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Asep Saepudin Jahar, mengajak seluruh civitas academica…

12 jam yang lalu

Respons Tuntutan Publik, Delapan Fraksi Sepakat Evaluasi Tunjangan DPR

MONITOR, Jakarta - Gelombang aksi unjuk rasa mahasiswa dan elemen masyarakat yang menolak besarnya gaji…

16 jam yang lalu

Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Dinonaktifkan dari DPR

MONITOR, Jakarta - DPP Partai Amanat Nasional (PAN) secara resmi menonaktifkan Eko Hendro Purnomo alias…

17 jam yang lalu

GUSDURian Nilai Kapolri Gagal Bertanggung Jawab atas Kekerasan Aparat Terhadap Demonstran

MONITOR, Jakarta – Jaringan GUSDURian menilai Kapolri gagal bertanggung jawab atas berulangnya tindakan represif yang…

17 jam yang lalu