Kamis, 25 April, 2024

Kunjungan Pangeran Uni Emirat Arab Bawa Angin Segar untuk Sektor Migas

MONITOR, Jakarta – Angin segar rupanya datang usai kunjungan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Syekh Mohammed bin Zayed Al Nahyan ke Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (24/7) kemarin.

Pada kunjungan itu, dilakukan penandatanganan Comprehensive Strategic Framework (CSF) antara Pertamina dan The Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) untuk menjajaki pengembangan Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, kesepakatan antara Pertamina dengan ADNOC tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan bilateral Jonan bersama Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohamed Faraj Al Mazrouei yang dilakukan di Kantor Kementerian ESDM awal Juli lalu.

Saat itu, Jonan mengatakan, salah satu potensi kerja sama yang menjadi pembahasan adalah di sektor hulu migas, terutama kerja sama dengan Pertamina dalam rangka meningkatkan produksi migas Indonesia.

- Advertisement -

“Sesuai arahan Bapak Presiden menginginkan investasi dari Persatuan Emirat Arab khususnya dan Timur Tengah, adanya investasi yang besar tidak hanya dari sektor migas saja, tapi bisa juga dari sektor yang lain,” ujar Jonan waktu itu.

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi menjelaskan, melalui kesepakatan ini juga terbuka potensi kerjasama di seluruh mata rantai bisnis minyak dan gas dari hulu ke hilir, baik di UEA, Indonesia serta internasional.

“Dari pertemuan tersebut, tiga kerja sama diteken dengan total nilai investasi USD 9,7 miliar atau sekitar Rp 136 triliun. Salah satunya di sektor migas ini RDMP Balikpapan, Integrated Supply Chain (LPG dan Naphta), LPG Storage, dan lain-lain dengan investasi senilai USD 1,3 hingga 2,5 miliar,” ungkap Agung di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (25/7).

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER