Categories: KEUANGAN

Sri Mulyani Klaim Ekonomi Nasional Masih Sangat Positif

MONITOR, Jakarta – Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan perekonomian nasional tetap menunjukkan capaian positif saat ekonomi global bergejolak. Ia menjelaskan, salah satu indikasinya adalah realisasi defisit APBN terkendali pada level yang lebih rendah dari yang ditargetkan.

Selain itu ia menambahkan, keseimbangan primer semakin membaik dan ada perbaikan pada indeks pembangunan manusia, rasio gini, serta persentase penduduk miskin.

Gejolak global itu adalah, kata dia, perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang sempat menekan kondisi perekonomian Indonesia. Dalam tanggapan Pemerintah ini, ia mengatakan pihaknya sangat menghargai pandangan fraksi-fraksi DPR RI atas laporan pertanggungjawaban Pemerintah soal pelaksanaan APBN 2018.

“Pemerintah sangat menghargai pendapat dan pandangan seluruh fraksi agar Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, sehingga keuangan negara dapat digunakan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat Indonesia,” ujar Sri Mulyani Indrawati di hadapan Rapat Paripurna DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (16/7).

Dalam menentukan angka asumsi pertumbuhan ekonomi, sambung Menkeu, Pemerintah serius mempertimbangkan kondisi aktual berbagai faktor, khususnya sisi permintaan dan penawaran agregat yang tidak bisa lepas dari pengaruh dinamika perekonomian dunia dan domestik.

Dalam menetapkan asumsi pertumbuhan, misalnya, Pemerintah dipengaruhi mekanisme pasar eksternal yang di luar kendali Pemerintah sendiri.

“Namun, Pemerintah telah melakukan langkah-langkah antisipasi untuk meminimalisir risiko. Perubahan dan perkembangan ekonomi yang begitu cepat tentu akan memberikan dampak terhadap arah kinerja perekonomian Indonesia,” terangnya.

“Tantangan utama pembangunan Indonesia adalah keluar dari jebakan middle income trap. Berdasarkan estimasi skenario perekonomian jangka panjang, ekonomi Indonesia perlu tumbuh di atas 6 persen per tahun sebagai prasyarat utama agar mampu keluar dari middle income trap,” tambahnya.

Recent Posts

Kemenag dan Dubes RI Malaysia Bahas Program Nikah Massal dan Pencatatan Nikah

MONITOR, Jakarta - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag), Abu Rokhmad didampingi Direktur…

1 jam yang lalu

Tiongkok Beri Bantuan ke Ruhama Lab School Uhamka, Pilar: Dampaknya Besar untuk SDM Tangsel

MONITOR, Tangsel - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) menyambut hangat pemberian bantuan dari Republik…

2 jam yang lalu

Sekda Tangsel Minta Perseroda PITS Tingkatkan Layanan ke Masyarakat

MONITOR, Serpong - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Bambang Noertjahjo berharap jajaran komisaris…

2 jam yang lalu

Pemerintah Upayakan Sertifikasi Guru Agama Rampung di 2027

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo Muhammad Syafi’i, menyampaikan komitmen Kementerian Agama dalam…

3 jam yang lalu

Hari Anak Nasional, Wali Kota Tangsel Dorong Penguatan Pendidikan hingga Perlindungan Anak

MONITOR, Tangsel - Peringatan Hari Anak Nasional tingkat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) begitu semarak dengan…

4 jam yang lalu

Apakah Ada Beasiswa untuk Kuliah S1 Dalam Negeri? Ini Jawaban Kemenag

MONITOR, Jakarta - Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) saat ini tengah melakukan…

7 jam yang lalu