BERITA

Survei ETOS: Kepemimpinan Jadi Faktor Utama Melorotnya Suara Golkar di Pemilu 2019

MONITOR, Jakarta – Direktur Eksekutif Lembaga Survei Etos Indonesia Institute Iskandarsyah menggelar survei terhadap kepuasan perolehan hasil pemilihan umum (Pemilu) 2019 Partai Golkar.

Pasalnya, jika dibandingkan dengan 2014 lalu, justru perolehan suara Pemilu 2019 kemarin Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartanto selaku ketua umum (Ketum) mengalami penurunan yang cukup signifikan.

“Dalam dua pemilu, yaitu 2014 dan 2019 terjadi penurunan signifikan terhadap perolehan suara Partai Golkar, termasuk (padaakhirnya) turunnya juga perolehan kursi Partai Golkar di DPR-RI,” kata Iskandarsyah kepada wartawan, Senin (15/7).

“Dalam perolehan suara, terjadi penurunan suara sebesar 1.202.523 suara atau setara dengan 2,44%, dengan jumlah 91 kursi yangkemudian hanya tersisa 85 kursi(kehilangan 6 kursi),” tambahnya. 

Sementara itu, survei yang dilakukan rentang waktu 1 Juli hingga 14 Juli 2019 terhadap responden seluruh warga negara Indonesia yang merupakan simpatisan, anggota dan fungsionaris Partai Golkar, Iskandar mengatakan bahwa sebesar 42 persen akibat faktor kepemimpinan yang menyebabkan terjadinya penurunan perolehan suara partai di Pemilu 2019. 

“Penurunan perolehan suara dan kursi DPR-RI partai dimaknai disebabkan oleh beberapa sebab,Yang tertinggi diantaranya adalah karena faktor Kepemimpinan sebesar 42 persen, Tidak memiliki Isue Strategis sebesar 14 persen, Tidak Terlaksananya konsolidasi yang baik sebesar 11 persen,”ujarnya.

“Dan varian penyebab lainnya berada dibawah 10 persen, diantaranya dikarenakan persaingan antar partai, kasus korupsi kaderpartai dan kehadiran partai lain yang berbasis pemilih yang sama,” pungkasnya.

Untuk diketahui, jumlah sampel survei dilakuan sekitar 1.000 responden dengan perkiraan margin of error sebesar sekitar 3% dengantingkat kepercayaan 90%. Survei juga dilakukan melalui wawancara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Sementara itu, pengamatan kualitatif terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar20% dari total sampel olehsupervisor dengan kembali mendatangiresponden terpilih (spot check). Dalampengamatan kualitatif ini tidak ditemukankesalahan berarti.

Recent Posts

Menag Minta Penyuluh Lintas Agama Jadi Duta Perdamaian, Rawat Persaudaraan

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta penyuluh lintas agama untuk menjadi duta perdamaian…

9 jam yang lalu

Kasum TNI Tegas Penertiban Hutan Bukan Serampangan, Semua Tahapan Terukur dan Terkoordinasi

MONITOR, Jakarta - Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Richard Tampubolon bersama Kepala Jaksa…

11 jam yang lalu

Komisi IX DPR Kawal RUU Transportasi, Pastikan Jaminan Perlindungan Ojol Sebagai Pekerja

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini menyambut baik percepatan pembahasan…

12 jam yang lalu

Hilirisasi UMKM Tak Lagi Manual, Kementerian UMKM Tekankan Pemanfaatan Teknologi Digital

MONITOR, Bandung - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi digital…

13 jam yang lalu

Soroti Isu TNI Ingin Pidanakan Ferry Irwandi, DPR: Banyak Kasus yang Lebih Urgent untuk Ditindak

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Junico Siahaan menyoroti isu Tentara Nasional Indonesia…

14 jam yang lalu

Komisi IV DPR Akan Panggil KKP Terkait Tanggul Beton di Cilincing

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, menyatakan pihaknya akan…

14 jam yang lalu