MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi XI DPR RI Maruarar Sirait mengatakan, harus diakui pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selama ini diinginkan masih belum tercapai.
Dikatakannya, angka kemiskinan, pengangguran, dan gini ratio memang berkurang, namun angkanya harus lebih signifikan lagi.
“Selain itu penerimaan pajak juga tidak tercapai. Oleh karenanya harus ada keberanian menciptakan satu langkah yang luar biasa,” kata Maruarar dalam acara diskusi Dialeaktika Demokrasi bertajuk ‘Plus Minus Paket Menteri Ekonomi di kabinet Jokowi’, di ruang Media Center, Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (4/7).
“Penerimaan negara 65 persen berasal dari pajak, kalau pajak itu tidak tercapai pasti efeknya tinggi kepada APBN. Kalau penerimaannya tidak tercapai, pasti pengeluarannya juga menjadi tidak maksimal dan hutang negara juga akan bertambah,” tambahnya.
Masih dikatakan dia, sejumlah menteri dibidang ekonomi saat ini kebanyakan latar belakangnya adalah akademisi dan birokrat. Jarang yang punya background pengusaha.
“Menurut saya sudah saatnya dilakukan kombinasi. Jangan kebijakan-kebijakan presiden yang sudah pro rakyat malah tidak didukung oleh menterinya. Sebab menteri adalah pembantu presiden, dan yang juga memiliki visi misi adalah Presiden bukan menteri,” ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto juga menilai, bila melihat perkembangan ekonomi lima tahun terakhir, maka target perekonomian secara umum relatif belum tercapai bila ukurannya RPJMN.
Aspek lain yang harus dilihat adalah terkait tantangan ke depan, dimana sebelumnya ada beberapa target yang sangat optimis bisa tercapai ternyata belum bisa mencapai hasil sesuai yang diharapkan.
Maka, sambung dia, pada periode kedua pemerintahan Jokowi harus ada upaya lebih keras untuk meningkatkan performa pemerintah di lima tahun kedepan.
“Secara umum, dibidang ekonomi melihat kinerja perekonomian dari sisi pertumbuhan. Karena pertumbuhan tersebut merepresentasikan segala aktifitas yang ada dimasyarakat,” paparnya.
“Ultimate goal-nya adalah bagaimana ekonomi dapat tumbuh dengan baik dan merata,” ucap Eko.