JABAR-BANTEN

Asosiasi Perbenihan apresiasi Mentan terkait Izin Ekspor Hortikultura

MONITOR, Jakarta – Sekjen Asosiasi Perbenihan Indonesia (Asbenindo) Nana Laksana Ranu, mengaku salut dengan gebrakan yang dilakukan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk melecut ekspor komoditas pertanian khususnya hortikultura. Awalnya, dalam sebuah pertemuan di Jakarta, sekitar 10 eksportir menyampaikan keluhan kepada Mentan Amran terkait waktu perijinan ekspor yang dianggap masih lama sehingga berpotensi melemahkan daya saing ekspor produk pertanian.

Namun demikian, saat itu juga Mentan langsung memberikan solusi konkrit berupa pemangkasan waktu pengurusan surat izin ekspor di Kementan dari 312 jam alias 13 hari, menjadi hanya 3 jam selesai secara online. Kebijakan tersebut diakui Nana Laksana dan para pelaku usaha ekspor pertanian sebagai solusi cerdas dan jitu.

“Pasca-pemangkasan waktu di Kementan tersebut langsung memberikan efek domino bagi pengurusan izin di instansi lainnya, sehingga izin keluarnya bisa ikut lebih cepat. Kementan sukses menjadi pionir kemudahan pengurusan izin di sektor hulu,” kata Nana Laksana di Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Apalagi, sambung, Mentan Amran berani menyatakan komitmen untuk bersikap proaktif datang melayani eksportir. Istilahnya jemput bola dan mendorong aktif para eksportir.

“Ini kan luar biasa. Dampak langsung dari kebijakan tersebut adalah kenaikan ekspor benih hortikultura yang tinggi,” sebutnya.

“Setidaknya ada 159 jenis benih tanaman hias yang sudah diekspor ke 27 negara antara lain Australia, Jepang, Amerika Serikat, Belanda, Korea, Kuwait, Singapura, Kanada dan sebagainya,” pintanya.

Sementara itu, CEO PT Agrikultura Mojokerto, Pinilih Nugrahani mengatakan produsen benih tanaman hias merasa senang dengan kebijakan Kementan yang mempermudah proses perijinan ekspor. Ia merasakan sendiri pelayanan perijinan di Kementan dari tahun ke tahun semakin bagus.

“Saat kami mau ekspor, perijinan sudah semakin cepat. Kami tidak mengalami kendala sama sekali. Prosesnya mudah dan cepat karena menggunakan sistem online,” katanya.

“Tidak perlu repot-repot ke Jakarta, bisa dikerjakan dari rumah, tidak perlu tandatangan basah. Ngirit lah pokoknya. Terimakasih untuk Ditjen Hortikultura dan Kementan pada umumnya yang telah mensupport dan membantu kami. Luar biasa,” imbuh Hani.

Diakui Hani, omset penjualan benihnya saat ini mencapai 5 Miliar setahun. Hal ini semakin meningkat sejak fasilitas kemudahan ijin ekspor diberikan Kementan.

“Terima kasih Pak Mentan, telah membantu kami berusaha menjadi semakin mudah dan semangat dalam berproduksi,” pungkasnya.

Recent Posts

Kemenperin Pacu IKM Hilirisasi Kemenyan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus memperkuat program hilirisasi dalam rangka meningkatkan nilai…

57 menit yang lalu

Kemenag Punya DJPH, Apa Perannya dalam Program MBG?

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama memiliki satuan kerja setingkat eselon II yang mengurus jaminan produk…

3 jam yang lalu

Sinergi PT JGP, Warga, dan Polres Pasuruan; Dari Ngopi Hingga Kerja Bakti

MONITOR, Pasuruan - PT Jasamarga Gempol Pasuruan (PT JGP) terus berkomitmen memperkuat hubungan dengan masyarakat…

3 jam yang lalu

DPR Minta Proyek Tanggul Beton di Cilincing Transparan dan Rakyat Dilibatkan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan menyoroti proyek pembangunan tanggul beton…

4 jam yang lalu

Soroti Dugaan Penyelundupan Senjata OPM dari Australia, DPR Minta Polri Lebih Proaktif

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin menyoroti adanya…

4 jam yang lalu

Pemerintah Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Kawasan Segitiga Karang

MONITOR, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong penguatan skema pendanaan…

5 jam yang lalu