MONITOR, Jakarta – Isu adanya money politik dalam pembahasan Wakil Gubernur (Wagub) DKI jadi bola liar. Hampir semua anggota DPRD DKI ingin tahu kebenaran kabar tersebut.
Sekertaris Fraksi PKS DPRD Jakarta, Achmad Yani, mengaku kaget dengan kabar tersebut. Bahkan Yani yang juga duduk sebagai anggota Pansus Wagub ini, mempertanyakan siapa orang yang sudah melakukan cara kotor dalam pembahasan Wagub.
“Saya kira isu itu tidak benar. Kalaupun benar, siapa orangnya,” tanya Yani kepada MONITOR di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (24/6).
Dikatakan Yani, PKS tidak mungkin melakukan cara-cara kotor tersebut. Bahkan Yani mengklaim kalau partainya sangat terbuka dengan proses yang terjadi di DPRD terkait pembahasan Wagub.
“Malah saya menduga isu ini sengaja digulirkan oleh rekan-rakan kami di dewan dalam upaya untuk menghambat proses pemilihan wagub,” ujarnya.
Tak hanya soal money politik, Yani pun menyingung soal adanya upaya aklamasi dalam proses pemilihan.
“Isu itu pun saya rasa tak benar, karena dari PKS sendiri sudah menyerahkan proses pemilihan kepada dewan untuk memilih satu dari dua calon gubernur yang kami sodorkan,” terangnya.
Bahkan Yani pun memastikan, kalau dua cawagub yang semuanya berasal dari PKS tersebut tidak akan mundur dari proses pemilihan yang saat ini sedang berjalan.
Yani malah menduga, isu yang menyebutkan PKS akan mensetting pemilihan merupakan pihak yang ingin menggagalkan pemilihan wagub.
Terpisah, Ketua Fraksi PDIP, Gembong Warsono membenarkan kalau isu money politik dalam pembahasan Wagub DKI berhembus kencang.
“Isu adanya money politik itu sempat menjadi bahasan di dewan. Tapi sejujurnya saya tidak tahu juga soal adanya money politik dalam pembahasan Wagub,” pungkasnya.
