Jumat, 26 April, 2024

KPID Jabar : Literasi Media Penting untuk Tangkal Hoaks

MONITOR, Jakarta – Pengaruh media massa dan media sosial sama-sama memberikan pengaruh, baik pengaruh negatif maupun positif bagi masyarakat.


Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat (Jabar),  Dedeh Fardiah mengatakan pengaruh negatif yang dapat ditimbulkan yakni kegelisahan akan terkikisnya nilai-nilai tabayyun (konfirmasi), berita bohong atau hoaks, dan liarnya ujaran kebencian, terutama di media sosial. 


“Karena itu, pentingnya literasi media dan digital sebagai upaya memfilterisasi atas liarnya informasi yang menyebar ke masyarakat,” kata Dedeh dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (24/6).


“Tidak hanya masyarakat, media juga penting dalam mengemas, memframing berita atau mengambil narasumber atau konten kontennya adalah bagian dari literasi supaya masyarakat mendapatkan informasi yang baik dan benar,” tambahnya.

- Advertisement -


Masih dikatakan dia, masyarakat juga diingatkan untuk berperan aktif dengan tidak langsung mencerna informasi begitu saja. Terlebih, dengan kecepatan masyarakat yang seakan ‘gatel’ kalau tidak menshare atau repost lebih dulu, tanpa menimbang soal benar tidaknya isi informasi tersebut.


Namun, menjadi sangat berbahaya, ketika masyarakat melek kemudian medianya kurang atau pemahaman literasi medianya tanpa mengetahui informasi itu benar atau tidak, maka ini sangat bahaya dan menjadi pemicu-pemicu ketidaknyamanannya,  dan ketidakrukunan itu sendiri.


“Karena tadi dari informasi yang tidak benar, yang ada jadi panas tanpa tahu kebenarannya asal viralkan,  viralkan, ” ucapnya saat menghadiri Dialog khusus dengan tema ‘merajut damai pasca pemilu’.


Senada dengan yang disampaikan Dedeh, Ketua PW Ansor Jawa Barat,  Deni Ahmad Haidar butuh tabbayun agar bisa mencegah penyebaran hoaks terutama pasca pemilu ini. 


“Seperti disampaikan bu Dedeh tadi bahwa jika informasi itu terlalu sempurna atau mengerikan adalah berita bohong. Ibarat seperti sayur sop ada tulang ada daging ada sayur tidak tulang semua, ” kata Kang Deni dalam kesempatan yang sama.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER