POLITIK

Hasto minta pihak yang kalah pemilu untuk legowo seperti PDIP dulu

MONITOR, Jakarta – Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menghimbau agar siapapun pihak yang kalah dalam pemilu 2019 untuk legowo atau menerima sebagaimana yang pernah dialami partainya saat ketua umum Megawati Soekarno Putri kalah dua kali pemilihan presiden yaitu pada 2004 dan 2009.

Menurut Hasto, kalah dalam pemilu bukan akhir dari segalanya, karena pemilu hanya proses demokrasi untuk memilih pemimpin yang dilakukan secara periodik setiap lima tahun.

“Kalau pada pemilu saat ini belum berhasil, agar berjiwa besar dan tampil lagi pada pemilu berikutnya,” kata Hasto Kristiyanto kepada wartawan usai kegiatan diskusi peringatan Nuzulul Qur’am “Pesan Perdamaian dalam Alquran” di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (26/5/2019).

“Kami pernah dua kali kalah dalam pemilu. Konsekuensinya, kami tidak ikut di pemerintahan. Namun, PDI Perjuangan tetap survive karena adanya semangat kolektivitas di internal partai,” tambahnya.

Semmentara bagi pihak yang menang, lanjut Hasto harus menggunakan kemenangan itu untuk menjalankan amanat rakyat yakni membangun bangsa dan negara. “Pihak yang kalah juga harus agar memperbaiki dan mempersiapkan diri untuk mengikuti lagi pemilu pada lima tahun berikutnya,” tandasnya.

Recent Posts

Kemenag dan 11 PTKIN Raih Anugerah Badan Publik Informatif 2025, Naik 120 Persen

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama mencetak hattrick dalam prestasi keterbukaan informasi publik. Kemenag kembali meraih…

4 jam yang lalu

Hadapi Lonjakan Lalu Lintas Libur Nataru, Jasa Marga Berkolaborasi Hadirkan Layanan Prima

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan resmi menggelar…

5 jam yang lalu

Menag Tegaskan Kemenag Harus Jadi Mediator dan Civil Society

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Kementerian Agama harus memainkan peran strategis…

9 jam yang lalu

IPW Nilai Perpol 10/2025 sebagai Langkah Berani Kapolri Hadapi Badai ‘VUCA’

MONITOR, Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) menilai polemik hukum pasca-terbitnya Peraturan Polri (Perpol) Nomor…

12 jam yang lalu

Menag Ungkap Peran Penting Mediator Negara dan Umat

MONITOR, Tangerang - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengingatkan bahwa tanpa peran penyeimbang yang kuat, hubungan…

13 jam yang lalu

Analis Nilai Perkap 10/2025 terkait Penugasan Polri di Luar Struktur Masih Dalam Koridor Konstitusional

MONITOR, Jakarta - Analis intelijen, pertahanan dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro menyatakan bahwa Peraturan Kapolri Nomor…

15 jam yang lalu