HUKUM

Aksi Pendukung Prabowo Berakhir Ricuh, Aparat Didesak Garap Penyeru People Power

MONITOR, Jakarta – Aksi demonstrasi di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI yang berlangsung Selasa (21/5) berakhir ricuh. Untuk mempertanggung jawabkan kericuhan yang terjadi, polri diminta melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang mengkampanyekan people power.

“Polda Metro Jaya harus segera bertindak cepat meminta pertanggungjawaban para tokoh yang mengkampanyekan people power dan mengusut sejauh mana kaitan dan keterlibatan mereka dalam kerusuhan Rabu dinihari tersebut,”Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW), Neta S Pane melalui keterangan tertulis yang diterima MONITOR, Rabu (22/5).

Dikatakan Neta, kerusuhan itu sendiri berawal dari aksi demo para pendukung Capres 02 yang anarkis di sekitar gedung Bawaslu. Sejak tengah malam, massa demonstran sudah memprovokasi aparat dengan lemparan batu. Semula aparat menyikapinya dengan sabar. Tapi ketika massa melempari dengan kembang api dan bom molotov barulah aparat bertindak tegas menghalau massa dengan tembakan gas air mata. Massa makin brutal dan anarkis hingga meresahkan warga sekitar.

“Kerusuhan Rabu dinihari itu membuat ibukota Jakarta menjadi sangat mencekam. Apalagi aksi anarkis meluas ke kawasan Petamburan dimana sejumlah mobil dibakar orang tak dikenal. Untuk itu IPW mengimbau Polri bertindak cepat dan tegas untuk segera meminta pertanggung jawaban sejumlah tokoh yang sempat memprovokasi adanya people power, agar diketahui apakah kerusuhan Rabu dinihari itu bagian dari people power yang mereka maksud atau ada hal lain,” imbuhnya.

Selain itu, IPW juga mendesak pasang capres cawapres 02 segera meminta maaf kepada masyarakat, karena akibat ulah para pendukungnya terjadi kerusuhan yang membuat masyarakat ibukota Jakarta resah, ketakutan, dan merasa diteror. Akibat ulah massa para pendukung 02 itu Pemilu yang damai menjadi tercoreng.

“IPW memberi apresiasi pada sikap jajaran aparatur keamanan yang sangat sabar dalam menghadapi sikap anarkis para demonstran. Upaya upaya negosiasi yang persuasif lebih dikedepankan. Namun ulah demonstran yang anarkis membuat kerusuhan tidak terhindarkan. IPW berharap semoga elit elit tertentu bisa menahan diri dan tidak memprovokasi para pendukungnya, sehingga pemilu yang damai tidak tercoreng,” pungkas Neta.

Recent Posts

Kemenperin Bersama Industri TPT Menghadapi Tantangan Global

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berupaya membangkitkan kembali kinerja industri tekstil dan produk tekstil…

4 jam yang lalu

Kemenag Perpanjang Pelunasan Biaya Haji Reguler Hingga 25 April 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama memperpanjang Tahap II pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Reguler…

7 jam yang lalu

Panglima TNI: Revisi UU TNI Berdasarkan Prinsip Demokrasi dan Supremasi Sipil

MONITOR, Jakarta - Dinamika lingkungan strategis menuntut TNI untuk selalu beradaptasi dan semakin profesional dalam…

9 jam yang lalu

Pengamat: Layak Diapresiasi Publik, Panen Raya Padi 2025 Sangat Tinggi

MONITOR, Jakarta - Pengamat kebijakan publik dari Spora Communication, Dr. Rizky Fajar Meirawan, menilai capaian…

10 jam yang lalu

Ramai Kasus Pelecehan Dokter, Legislator Minta Korban Jangan Malu Lapor dan Polisi Harus Cepat Respons

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Gilang Dhielafararez menyoroti maraknya peristiwa kekerasan seksual…

11 jam yang lalu

Kesejahteraan Meningkat, Mentan Amran: Petani Bahagia, Harga Kelapa Naik

MONITOR, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa saat ini para petani…

11 jam yang lalu