MONITOR, Jakarta – Calon Wakil Presiden Ma’ruf Amin angkat bicara tetkait ramainya isu “people power” atau gerakan masa yang belakangan mencuat pasca pemungutan suara yang digelar 17 April 2019 lalu.
Menurut Ma’ruf, isu people power terlebih jika muncul dari pihak yang ‘kalah’ dalam sebuah kompetisi adalah tindakan yang kurang dewasa dalam berdemokrasi.
Ia pun mengingatkan semua pihak lebih mengedepankan keutuhan dan kesatuan Republik Indonesia, dari pada memicu tindakan yang berpotensi memecah belah bangsa.
“Kapan kita dewasa berdemokrasi kalau tidak kita melakukannya dengan kesadaran, bahwasanya memang tiap lima tahun sesuai konstitusi kita harus melakukan pemilihan presiden dan juga legislatif,” kata Ma’ruf, di Kawasan Jakarta, Minggu (12/5).
“Dan itu jangan kita nodai dengan cara-cara yang bisa merusak keutuhan bangsa,” tambahnya.
Masih dikatakan Ma’ruf, agar semua elemen masyarakat dapat mematuhi semua aturan yang berlaku. Sehingga, bila ada kecurangan, jelasnya, pihak-pihak tetkait tidak akan keluar dari koridor konstitusi yang berlaku.
“Iya, sesuai dengan aturan kita. Ada mekanisme yang kita tempuh melalui jalur hukum. Melalui bawaslu, melalui MK, jangan di luar aturan, di luar konstitusi,” tandas dia.
MONITOR, Jakarta - Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) punya tanggung jawab penting. Yaitu, memberikan pemahaman…
MONITOR, Jakarta - Petugas haji Indonesia selalu siaga selama 24 jam di pelataran dan setiap…
MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian memberikan tanggapan kritis terhadap kebijakan…
MONITOR, Jakarta – Sepanjang 2023, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil mempertahankan posisinya sebagai penghasil minyak…
MONITOR, Jakarta - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah siap…
MONITOR, Depok - Tim Terpadu Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan (PDSK) Penyediaan Tanah untuk Pembangunan Universitas…