Kamis, 28 Maret, 2024

Temui KPU, Menkes Beberkan Penyebab Banyaknya Petugas KPPS Meninggal

MONITOR, Jakarta – Menteri Kesehatan, Nila Moeloek membeberkan hasil audit korban meninggal dunia maupun jatuh sakit para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam pemilu 2019 usai menggelar rapat tertutup dengan KPU di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu (8/5/2019).

Menurut Nila hasil audit yang berasal dari Provinsi DKI Jakarta, terdapat hasil temuan sejumlah petugas KPPS yang meninggal yang disebabkan karena penyakit bawaan, yang dimiliki sejumlah petugas sebelum saat pelaksanaan Pemilihan Umum.

“Dari data 18 orang diketahui penyebab meninggal dunia 8 infarkmiokap, sakit jantung mendadak kemudian gagal jantung, liver, stroke gagal pernafasan, dan infeksi otak meningitis,” ujar Nila Moeloek.

Lebih lanjut Menkes juga menjelaskan, adanya metode audit medik yang dilakukan, dengan melakukan pemeriksaan terhadap para petugas KPPS yang meninggal dunia, dan dengan pemeriksaan 2.641 petugas yang jatuh sakit. Pemeriksaan audit tersebut dibagi menjadi dua jenis, yakni jenis audit optisiper dan dengan audit medik autopsi verbal.

- Advertisement -

“Data dari DKI yang meninggal dunia 18 orang, yang sakit 2.641, dilakukan disini (dari Kemenkes) audit medik dan optisiper faur bagi yang di Rumah Sakit kami punya angka audit medik, tapi diluar DKI juga didatangi dan dilakukan autopsi verbal,” tambahnya.

Selain dengan menemukan indikasi akan sejumlah petugas KPPS yang meninggal dunia dan terjatuh sakit, Nila Moeloek juga merincikan bahwa adanya sejumlah petugas yang dijadikan sebagai sampling (contoh) dalam melakukan audit medik tersebut, menemukan bahwa angka tertinggi para petugas yang mengalami kedukaan, dengan rentan usia tertinggi yang berkisaran dari usia 50 tahun, hingga 70 tahun keatas.

“Jadi dari 18 data DKI, 2 meninggal dunia usia 70 (tahun), 5 meninggal dunia usia 60-69 (tahun) dan 8 meninggal dunia usia 50-59 (tahun). Jadi terbanyak usia tua,” tuturnya.

Saat ini, lanjut Nila Kementerian Kesehatan masih akan menunggu dari 33 Provinsi lainnya yang belum menyerahkan hasil audit medik para petugas KPPS.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER