INTERNASIONAL

Meski Korban Meningkat, Sri Lanka Cabut Jam Malam

MONITOR – Kolombo – Pemerintah Sri Lanka mencabut pemberlakuan jam malam, Senin (22/4) setelah serangkaian ledakan terjadi di greja dan beberapa hotel mewah di negara tersebut. Setidaknya 290 orang tewas dalam serangan tersebut dan sekitar 500 lainnya dikabarkan luka-luka.

Dilansir dari Reuters, kendati mencabut jam malam, masyarakat Sri Lanka diperingatkan untuk tetap waspada akan adanya serangan susulan.

Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada Minggu Paskah tersebut. Peristiwa tersebut menyerang dua gereja dan empat hotel di sekitar Kolombo, ibukota Srilanka yang mayoritas penduduknya beragama Budha.

Empat bom itu meledak hampir bersamaan, pada pukul 8.45 pagi waktu srilanka, dan dua lainnya menyusul 20 menit kemudian.

Menurut informasi, mayoritas korban adalah warga negara Sri Lanka, kemudian dikonfirmasi oleh pejabat pemerintah setempat bahwa terdapat 32 orang asing yang ikut terbunuh, diantaranya termasuk warga negara Inggris, AS, Turki, India, Cina, Denmark, Belanda dan Portugis.

Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena, yang berada di luar negeri ketika serangan tersebut terjadi, telah mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional Senin Pagi, menurut sumber Reuters, Perdana Menteri Ranil Wackremesinghe pun dijadwalkan menghadiri pertemuan tersebut.

Serangan tersebut dikhawatirkan memicu kekerasan masal, dimana pihak keamanan telah melaporkan bahwa pada hari Minggu juga terjadi serangan bom molotov di sebuah masjid di barat laut, dan pembakaran di dua toko milik warga Muslim.

Dikabarkan pasukan keamanan telah menggerebek sebuah rumah di Kolombo pada Minggu Sore, beberapa jam setelah serangan. Terjadi sebuah ledakan dan dilaporkan tiga petugas tewas. Pada senin pagi, dilaporkan 24 orang telah ditangkap diduga terkait serangan, keseluruhan tersangka adalah warga Sri Lanka.

Recent Posts

Kemenperin Klaim Desain Kemasan Berperan Penting Angkat Daya Saing Produk IKM

MONITOR, Jakarta - Fungsi kemasan tak sekadar menjadi pemanis atau pelindung bagi sebuah produk, tetapi…

33 menit yang lalu

DPR Berperan Batalkan Program Rumah Subsidi 18 Meter Persegi yang Tak Manusiawi

MONITOR, Jakarta - Kementrian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) akhirnya membatalkan usulan soal wacana pengecilan…

50 menit yang lalu

PT JMTO Raih Prestasi di Turnamen Tenis Meja Direktorat Operasi Jasa Marga 2025

MONITOR, Jakarta - Dalam rangka mempererat sinergi dan semangat sportivitas antarunit kerja, Direktorat Operasi PT…

2 jam yang lalu

PB IKA-PMII Priode 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Ini Susunanya!

MONITOR, Jakarta - Pengurus Besar Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA-PMII) priode…

2 jam yang lalu

40 Jemaah Masih Dirawat di Saudi, KUH Rilis Nomor yang Bisa Dihubungi Keluarga

MONITOR, Jeddah - Operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H selesai pada 11 Juli 2025 seiring…

2 jam yang lalu

Hari Pertama MPLS 2025, Mendikdasmen Imbau Orang Tua Antar Anak ke Sekolah

MONITOR, Sumbawa – Mengawali Tahun Pendidikan 2025/2026, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengimbau…

6 jam yang lalu