POLITIK

Survei LSPI Sebut Aliran Dukungan Suara ke Prabowo Menguat

MONITOR, Jakarta – Lima hari menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) tanggal 17 April 2019 mendatang, hasil survey kekinian Lembaga Survei Pembangunan lndonesia (LSPI) menunjukkan arus deras aliran dukungan suara mengarah ke Pasangan Nomor Urut 02 Prabowo-Sandi.

Hasil survei elektabilitas pasangan capres-cawapres tahun 2019-2024, hasil di 34 provinsi menunjukkan, pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan dukungan dari publik sebesar 48,55 persen. Sementara pasangan Jokowi-Ma’ruf sebesar 44,63 persen.

“Sementara mereka yang belum menentukan (swing voter) tapi akan berpartisipasi dalam pilpres sekitar 6,80 persen,” kata Kepala Litbang LSPI Febra Anugrah di Jakarta, Jumat (12/4).

Dirinya menegaskan, hasil survey terbaru tentang tingkat keterpilihan atau elektabilitas pasangan kandidat Pilpres 2019. Hasilnya diketahui pasangan No. urut 01 masih unggul tipis dan saling kejar mengejar.

“Hasil survei terbaru tentang tingkat elektabilitas pasangan kandidat Pilpres 2019. Hasilnya pasangan No. urut 01 masih unggul tipis dan saling kejar mengejar,” terang Febra.

Survei tersebut dilakukan pada 22 hingga 30 Maret 2019. Survei dilakukan secara propforsional di 34 Provinsi yang punya hak pilih dalam Pilpres 17 April 2019, yaitu mereka yang telah berusia 17 tahun atau sudah menikah dan terdaftar di KPU sebagai pemilih ketika survey dilakukan.

Selanjutnya random di tingkat Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan/Desa,Kampung/RW/RT, penyebaran wilayah di 50 persen perkotaan & 50 persen pedesaan.

Jumlah sample responden yang di ambil sebanyak 2100. Penentuan responden dilakukan secara random sistematis, dengan margin error sekitar 2,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan sampel dilakukan dengan Metode multistage Random Sampling.

Elektabilitas Prabowo-Sandi bertengger di angka 48,55 persen dampak dari berbagai alasan yang diungkap publik di antaranya, sosok Prabowo-Sandi dipandang mampu memperbaiki kondisi ekonomi saat ini, menginginkan sebuah perubahan dan figur presiden baru, serta memiliki karakter tegas dan berwibawa.

Figur Jokowi-Ma’ruf memperoleh elektabilitas sebesar 44,65 persen dianggap sosok yang merakyat, sudah berpengalaman serta mampu melanjutkan pembangunan. Menurut Febra, selisih antara keduanya yang sangat tipis sekalipun tingkat kepuasan publik terhadap sosok Jokowi tinggi namun kinerja kebijakan ekonomi rendah.

Kembali Febra menegaskan, hasil sangat ketat ini merupakan modal awal bagi capres/cawapres Prabowo-Sandi dalam memenangkan pertarungan. Sementara pasangan Jokowi-Ma’ruf tertinggal sekitar 3,90 persen sulit untuk menaikkan elektabilitas (rebound).

Perbedaan tingkat elektabilitas di bawah 10 persen yang dihadapi figure incumbent dapat disimpulkan sulit untuk mengejar dan mengungguli elektabilitas dari calon pasangan newcomers No urut 02 Prabowo-Sandi.

Recent Posts

Miris 1 Juta Lulusan Sarjana Nganggur, DPR: Ironi di Tengah Bonus Demografi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menanggapi rilis Badan Pusat Statistik (BPS)…

33 menit yang lalu

Polusi Udara Meningkat di Jakarta, DPR: Cerminan Buruknya Tata Kelola Emisi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan menyoroti peningkatan polusi udara di…

1 jam yang lalu

Komisi IV DPR RI Apresiasi Langkah Kementan Kendalikan PMK

MONITOR, Surabaya - Komisi IV DPR RI menyampaikan apresiasi terhadap langkah-langkah konkret Kementerian Pertanian dalam…

3 jam yang lalu

Deklarasikan Diri Jadi Kabupaten UMKM, Wamen Helvi Apresiasi Inisiatif Pemda Situbondo

MONITOR, Jawa Timur - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Wamen UMKM) Helvi Moraza…

3 jam yang lalu

Puan Dorong Pemerintah Bertindak Soal Ancaman Gugatan Brasil Terkait Kematian Turis Juliana di Rinjani

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR Puan Maharani menanggapi isu yang berkembang terkait ancaman gugatan yang…

6 jam yang lalu

Dukung Program PKG, Kemenag Libatkan Jutaan Siswa dan Santri

MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag mendukung Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi…

7 jam yang lalu