JAWA TIMUR

Operasi Pasar Bawang Merah di Surabaya Diserbu Pembeli

MONITOR, Surabaya – Setelah sukses melakukan operasi pasar bawang merah 21 ton di Jakarta, Kementerian Pertanian (Kementan), kembali menggelar operasi serupa di tiga pasar di Surabaya, Senin (8/4). Untuk diketahui, Kementan mulai menghelat operasi pasar bawang sejak Jumat tanggal 5 April guna menstabilkan harga bawang merah dan bawang putiu di pasaran.

Operasi pasar di Surabaya ini dipimpin langsung Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementan, Moh Ismail Wahab. Pembeli yang datang terdiri dari pedagang dan masyarakat, berebut bawang merah yang dijual tersebut.

“Untuk di Surabaya total kami gelontorkan 24 ton di antaranya Pasar Pabean sebanyak 8 ton, Pasar Kaputren 8 ton, besok di Pasar Mangga Dua 8 ton,” ujar Ismail saat mengikuti langsung transaksi jual beli di Pasar Kaputren.

Operasi pasar bawang merah

Ismail menerangkan pemerintah berharap operasi pasar ini mampu menarik suasana pasar bahwasanya stok bawang itu banyak sehingga spekulan tidak membuat harga yang tinggi. Menilik harga naik, sesungguhnya bukan terjadi karena supply-nya sedikit, namun dikarenakan terlambat panen akibat kendala hujan. Pasokan bawang semakin meningkat dikarenakan beberapa daerah sudah mulai panen.

“Harga di tingkat petani tidak terlalu mahal yakni berkisar Rp 22 ribu per kg. Jadi disparitasnya tidak terlalu jauh sehingga dengan adanya operasi pasar ini harga segera turun,” ujarnya.

Lebih lanjut Ismail menjelaskan bawang ini diambil dari pengepul besar yang membantu untuk kebutuhan operasi pasar dengan harga yang selisihnya lumayan. Harga jualnya sebesar Rp 23 ribu per kg, sementara di pasar masih Rp 35 ribu, sehingga ada selisih hampir Rp 12 ribu.

“Saya berterima kasih kepada perusahaan yang membantu terlaksananya operasi pasar ini,” ucapnya.

Pasokan Jelang Puasa

Terkait ketersediaan bawang merah jelang puasa dan lebaran diakui Ismail sangat mencukupi. Pada April ini pasokan diperkirakan lebih dari 90 ribu ton, hanya saja memang tidak serempak.

“Ini sudah mulai bergerak. Sebentar lagi akan ada panen di Brebes. Demak sendiri ada 1.600 hektare, jika dikalikan 10 ton sudah berapa itu? Jadi tidak perlu khawatir soal stok. Hanya tinggal mengatur distribusi dan supply nya ke pasar – pasar induk maupun retail,” tuturnya.

Dengan adanya operasi pasar ini, diyakini Ismail harga akan cepat kembali stabil. Sebab tidak lama lagi harga ini kembali stabil karena sudah mulai panen di beberapa daerah.

“Kita tentunya berharap harga kembali normal di bawah Rp 30 ribu per kg,” tegasnya.

Ismail menyebutkan persoalan harga bawang merah memang dilematis. Harga di petani sekarang Rp 22 ribu per kg dan dipastikan harga tidak mungkin jatuh.

“Informasi dari teman – teman petani bahwa harga pada 2018 sangat rendah hingga mencapai Rp 5 hingga Rp 7 ribu di tingkat petani sehingga mereka agak merasa putus asa,” sebutnya.

“Nah sekarang ini pas harga naik mereka semangat lagi. Biarkan sementara waktu menyenangkan petani,” sambungnya.

Melihat kondisi bawang merah yang fluktuatif, Ismail menegaskan upaya yang akan dilakukan Kementan yakni akan membuat semacam standar harga. Harga batas atas dan bawah untuk melindungi petani dan konsumen.

“Idealnya, harga di petani itu Rp 15 sampai 16 ribu per kg. Itu sudah untung, jadi bisa masuk dengan harga jual maksimal Rp 23 ribu,” tutupnya.

Dukungan Eksportir dan Importir Bawang

Thio Herry, CEO PT Sian Liep tergerak untuk melakukan operasi pasar dikarenakan kecintaannya kepada negara. Persoalan harga bawang yang naik dinilainya hanya hitungan hari saja.

“Kita orang Indonesia, cinta NKRI. Ini untuk menjaga harga bawang, kami ikut merasa terpanggil. Paling – paling dalam 3 hari ini harga kembali normal,” ujarnya.

Bawang operasi pasar ini, menurutnya, didatangkan dari Madura, Probolinggo dan Nganjuk yang kualitas bagus dan berstandar ekspor.

Sementara itu, Harijono, Dirut CV Sakaei mengaku kualitas bawang merah yang dijual bagus dan pasokan bawang merah sudah mulai banyak.

“Iya, bawang yang kami jual ini bagus. Kulitnya keras dan kadar airnya rendah. Kalau masalah harga naik ini sementara waktu saja, sebentar lagi balik normal,” katanya.

Kepala Subdit Standardisasi Mutu, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementan, Tommy Nugraha menyatakan operasi pasar ini dilakukan agar masyarakat memperoleh harga terjangkau. Untuk itu Kementan mengundang beberapa perusahaan yang sekiranya berkeinginan untuk membantu masyarakat.

“Keberadaan teman-teman swasta memberikan angin segar dalam rangka memberikan perhatian untuk masyarakat. Semoga langkah ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Targetnya, secepatnya harga kembali normal,” terangnya.

Fajar, pembeli di Pasar Pabean yang sehari – hari menyediakan catering makanan mengaku senang dengan keberadaan operasi pasar ini.

“Harga bawang merah sekarang itu Rp 31 ribu lebih. Harapan masyarakat, pemerintah senantiasa membantu meminimalisir harga – harga yang semakin meloncat,” katanya.

Sebagai informasi, sebelum operasi pasar digelar, harga bawang merah di Pasar Pabean dan Kaputren terpantau Rp 35 ribu per kg. Perusahaan yang terlibat dalam operasi pasar ini berkomitmen terus membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas harga.

Recent Posts

Lima Koperasi Desa Merah Putih Terbentuk di Sambas, LPDB Perkuat Ekonomi Desa

MONITOR, Jakarta - Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat koperasi sebagai…

38 menit yang lalu

ACMI dan Continuum Kerjasama Bentuk Aliansi Strategis untuk Memajukan Pencetakan 3D Logam

MONITOR, Jakarta - Dalam perkembangan penting bagi sektor manufaktur Asia Tenggara, Continuum sebagai perusahaan terkemuka…

2 jam yang lalu

Kemenperin Terus Dorong Indonesia Jadi Pemain Utama dalam Industri Halal Global

MONITOR, Jakarta - Kementerian  Perindustrian terus  mengintensifkan upayanya dalam  memperkuat  ekosistem  industri  halal  nasional  guna …

3 jam yang lalu

WNI Ditangkap Diduga Fasilitasi Haji Ilegal, KJRI: Hindari Promosi Haji Tanpa Tasreh

MONITOR, Jakarta - Konsul Jenderal (Konjen) Republik Indonesia di Jeddah Yusron B Ambary mengaku mendapat…

4 jam yang lalu

Puan Minta Pemerintah Jamin Keselamatan WNI Buntut Konflik India dan Pakistan

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keprihatinan atas eskalasi konflik bersenjata antara…

10 jam yang lalu

Kementerian PU Perkuat Program Padat Karya 2025, Targetkan Serapan 138.000 Tenaga Kerja

MONITOR, Jakarta - Sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan serta mempercepat penurunan angka kemiskinan…

11 jam yang lalu