MONITOR, New York – Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memerangi terorisme dan tindakan kekerasan terhadap agama. Hal ini dikemukakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menghadiri pengesahan resolusi Sidang Majelis Umum (SMU) PBB untuk memerangi terorisme dan tindakan kekerasan yang dimotivasi oleh kebencian terhadap agama, di New York, Selasa (2/4) lalu.
Retno mengatakan bahwa tidak ada satu pun negara yang terbebas dari rasisme, intoleransi, dan kebencian. Ia pun menegaskan, bahwa perlu ada aksi bersama untuk mendorong dialog global yang mempromosikan toleransi dan perdamaian.
Upaya tersebut, lanjut Menlu, termasuk memajukan dialog antar agama dan antar peradaban di dunia.
“Sebagai negara yang terdiri dari berbagai ras, suku etnis, dan agama, Indonesia menyampaikan kesiapannya untuk berbagi pengalaman mengenai kultur kebinekaan yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia,” ujar Retno Marsudi.
Indonesia, sambung Retno, merupakan salah satu dari co-sponsor resolusi yang dengan tegas menyikapi aksi terorisme di Christchurch, Selandia Baru pada tanggal 15 Maret 2019.
Ia menyampaikan bahwa Indonesia mengecam keras aksi terorisme yang menyebabkan 50 korban meninggal, termasuk satu orang warga negara Indonesia, serta puluhan korban cedera lainnya.
MONITOR, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun…
MONITOR, Jakarta - Sebanyak 12 kementerian-lembaga Republik Indonesia berkomitmen melakukan optimalisasi ruang laktasi di lingkungan…
MONITOR, Jakarta - Irjen Kemenag Faisal Ali tidak semata menjadi mitra pengawasan, tetapi juga problem…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah mengatakan bahwa…
MONITOR, Jakarta - Konsul Haji pada Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI)…
MONITOR, Jakarta - Kabar duka datang dari Gerakan Pemuda Ansor. Wakil Ketua Umum PP GP…