BERITA

IPW Ingatkan Tugas Polri Sangat Berat Pasca Pilpres

MONITOR, Jakarta – Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) Neta S. Pane mengatakan, ada tiga tugas berat Polri menjelang maupun pasca Pilpres 2019, selain menjaga keamanan negeri ini.

Menurut Neta, tugas berat ini perlu ditangani secara profesional oleh jajaran kepolisian agar tidak terjadi benturan di masyarakat.

Dari ketiga tugas berat Polri itu, disebutkan Neta, pertama, mengantisipasi rasa percaya diri yang berlebihan dari para pendukung capres. Sebab dikhawatirkan jika capresnya kalah di Pilpres 2019 akan memunculkan masalah serius di masyarakat.

Kedua, mengantisipasi isu adanya upaya mendelegitimasi hasil Pilpres 2019. Isu ini dikhawatirkan akan menjadi bola liar yang bisa mengancam keamanan masyarakat pasca Pilpres 2019. Ketiga, jajaran kepolisian perlu mendata dan mengantisipasi melebarnya kantong kantong radikalisme dan terorisme.

“Dengan antisipasi yang ketat kepolisian bisa segera mengunci kelompok kelompok radikal maupun terorisme yang hendak bergerak memanfaatkan panasnya situasi eforia politik menjelang maupun pasca Pilpres 2019,” ujar Neta dalam keterangan tertulis kepada MONITOR, Selasa (19/3).

Apalagi ditemukan sejumlah bahan peledak dan aksi bom bunuh diri di Sibolga Sumut, menurut Neta yakni indikasi meluasnya jaringan kelompok radikal dan teroris di tahun politik 2019.

“IPW menilai situasi keamanan nasional menjelang Pilpres 2019 semakin panas. Para pendukung capres tidak hanya larut dalam euforia politik yang tinggi, tapi juga sudah terjebak dalam pertarungan hidup mati,” kata Neta.

Kubu Prabowo misalnya, bertekad bertarung habis habisan untuk memenangkan Pilpres 2019. Sebab di tahun politik inilah kesempatan terakhir Prabowo untuk mengikuti pilpres. Sehingga hanya satu kata bagi mereka, yakni menang.

“Semua daya dan kekuatan pun diarahkan untuk memenangkan Pilpres 2019. Sebaliknya, bagi kubu Jokowi, Pilpres 2019 adalah harga diri seorang incumben untuk mempertahankan kekuasaan dan menambah periode kekuasaan agar bisa happy landing,” jelasnya.

Untuk itu Neta menyarankan, agar Polri dan TNI perlu profesional dan independen menghadapi situasi ini. Polri perlu menyatukan kedua kubu untuk membuat kesepakatan Pilpres Damai dan masing masing kubu menyatakan, siap menang siap kalah.

Recent Posts

Peringati Tahun Baru Hijriah, Panglima TNI: Hijrah Membuat Hidup TNI Lebih PRIMA

MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri acara ceramah rohani Islam dalam…

2 jam yang lalu

Warning DPR Soal Kerja Sama Penyadapan Kejagung-Operator Dinilai Penting untuk Penegakan Hukum

MONITOR, Jakarta - DPR memberi peringatan agar kerja sama antara Kejaksaan Agung (Kejagung) dengan sejumlah…

3 jam yang lalu

380 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabotabek Pada H+1 s.d H+2 Libur Tahun Baru Islam 1447H, Jasa Marga: Total 1,3 Juta Kendaraan Terlayani Optimal

MONITOR, Jakarta - Direktur Utama Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono menyampaikan sebanyak 380.721 kendaraan kembali…

3 jam yang lalu

HUT ke-79 Polri, DPR Dorong Penguatan Transformasi Digital dan Pendekatan Humanis

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal memberikan sejumlah catatan terhadap…

4 jam yang lalu

Tol Regional Nusantara Layani 692.037 Kendaraan selama Libur Panjang Tahun Baru Islam 1447 H

MONITOR, Jakarta - Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Division (JNT/Regional Nusantara) mendata peningkatan volume lalu lintas…

4 jam yang lalu

Soft Launching Buku ‘Polri untuk Masyarakat, Transformasi Polri Menuju Indonesia Emas 2045’ Mewarnai HUT Bhayangkara ke 79

MONITOR, Jakarta - Analis Intelijen, Pertahanan dan Keamanan Ngasiman Djoyonegoro melakukan soft launching buku 'Polri…

5 jam yang lalu