PERISTIWA

Aliansi Petani Anti Politisasi Adukan LSM PATAKA ke Mabes Polri

MONITOR, Jakarta – Aliansi Petani Anti Politisasi mendatangi Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menolak adanya Lembaga Swadaya masyarakat Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka) dan lainnya yang disinyalir melakukan politisasi petani, Jumat (19/3). Namun sebelum ke Kementan, organisasi ini paginya menggelar aksi di Mabes Polri sekaligus menyampaikan delik pengaduan agar dilakukan penindakan secara serius.

“Kami tidak ingin LSM mengatasnamakan petani dan memprovokasi publik demi kepentingan mereka dan para mafia pangan yang menungganginya. Ini bentuk tindakan kriminal. Jadi harus dilawan sekalipum darah dan nyawa taruhannya,” demikian ditegaskan Jenderal Lapangan aksi, Randi Ohaoung.

Randi menyebutkan PATAKA bersama LSM lainnya mengagendakan Rembug Petani Peternakan Indonesia di Jakarta pada tanggal 21 Maret 2019. Rembug ini diadakan atas dasar pemerintah melakukan kebohongan data pangan dan kebijakan pemerintah tidak membangkitkan sektor pertanian itu sendiri.

Aliansi Petani Anti Politisasi saat menggelar aksi di halaman Mabespolri

“Terkait dengan adanya agenda tersebut, Aliansi Petani Indonesia dengan tegas menolak. Kami akan berusaha melakukan tindakan hukum, bahwa sebelum tanggal 21 Maret 2019 polisi harus menindak LSM yang mengatasnamakan dirinya PATAKA melakukan provokasi atau fitnah adudomba kepada sesama petani,” ucapnya.

Secara lengkapnya, Randi mengungkapkan tuntutan yang disampaikan dalam aksi yang digelar di Mabes Polri yakni, pertama, mendesak pemerintah khususnya Polri agar membatalkan Rembug Petani-Peternak Indonesia yang akan diadakan oleh LSM yang tergabung dalam PATAKA dan organisasi lainnya yang diagendakan pada tanggal 21 Maret 2019 di TMII Jakarta Timur, karena diindikasi menyebar fitnah dan adu domba serta mempolitisasi petani.

“Kedua, mendesak pihak kepolisian untuk mengusut keterkaitan mafia pangan yang terlibat dalam rembug tersebut,” katanya.

Ketiga, mendesak Satgas pangan Mabes Polri Untuk menangani langsung keterlibatan para mafia pangan. Keempat, stop Politisasi Petani dan Peternak

“Kelima, usut tuntas LSM Ilegal penyebar HOAX yang tergabung dalam rembug,” terangnya.

“Keenam, mendukung Kinerja Pemerintah di sektor pangan untuk kesejahteraan Petani dan rakyat Indonesia,” pintnya.

Adapu sejumlah anggota yang tergabung di dalam Aliansi Petani Indonesia berkumpul di halaman belakang gedung Pusat Informasi Agribisnis (PIA) Kementan sejak pukul 13.30 hingga 15.00 WIB. Adapun organisasi yang tergabung dalam Aliansi Petani Anti Politisasi tersebut adalah MAPPAN Indonesia ( Masyarakat Pemerhati Pangan Indonesia), Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Petani dan Peternak Indonesia (MP3I), Forum Peternak Rakyat Bogor-Depok, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), PAM NU (Petani Muda NUsantara), dan Serikat Pejuang Tani Indramayu Barat (SPTIB).

Recent Posts

Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY

MONITOR, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun…

1 jam yang lalu

Nasyiah-KPPPA Dorong Agen ASI Eksklusif di Lingkungan Kementerian-Lembaga

MONITOR, Jakarta - Sebanyak 12 kementerian-lembaga Republik Indonesia berkomitmen melakukan optimalisasi ruang laktasi di lingkungan…

4 jam yang lalu

Irjen Kemenag Harap Auditor Bisa Jadi Mitra Inovasi Pengembangan Diferensiasi Pendidikan Agama

MONITOR, Jakarta - Irjen Kemenag Faisal Ali tidak semata menjadi mitra pengawasan, tetapi juga problem…

5 jam yang lalu

Fahri Hamzah: Akademisi Jika Terjun ke Arena Politik, Ganti Baju Dulu

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah mengatakan bahwa…

5 jam yang lalu

Konsul Haji Minta Maktab Pahami Kultur Jemaah Haji Indonesia

MONITOR, Jakarta - Konsul Haji pada Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI)…

6 jam yang lalu

Waketum PP GP Ansor 2015-2024 Meninggal Dunia, Gus Addin: Beliau Orang Baik

MONITOR, Jakarta - Kabar duka datang dari Gerakan Pemuda Ansor. Wakil Ketua Umum PP GP…

7 jam yang lalu