MONITOR, Batam – Beragam gagasan serta janji politik antara kandidat dan masyarakat mewarnai perhelatan pesta demokrasi 2019. Salah satunya Abdul Basyid Has Caleg Partai Kebangkitan Bangsa Dapil Kepri tersebut menginisiasikan program smart city di beberapa kota di Kepri.
Hal tersebut tidak terlepas dari perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat, namun dari segi administrasi yang menaunginya sangat kurang. Alasan tersebut menjadi landasan dari kebijakan smart city, terkhusus untuk Batam sebagai jantung perekonomian Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
“Kita harus merespon zaman, jangan hanya mengikuti arus zaman. Kemajuan teknologi harus digunakan untuk meningkatkan pelayanan publik serta pondasi pembangunan manusia, agar kedepan kita semakin maju. Smart city harus didorong, karena manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat. Maka kita mohon dukungan dari masyarakat Kepri agar hal tersebut terwujud,” jelas Abdul Basyid Has saat dimintai komentar di Batam pada Jumat (15/3/2019).
Respon positif atas inisiasi program smart city berasal dari berbagai lapisan masyarakat di Kepri. Terutama masyarakat Kota Batam, salah satunya Ismail. Sebagai wirausaha, menurut Ismail kehadiran smart city akan sangat membantu aktivitas masyarakat, baik berupa perijinan maupun layanan publik lainnya, serta mampu meningkatkan kualitas demokrasi karena pengawasan akan lebih mudah.
“Kita harus apresiasi dan dukung wacana yang dikeluarkan pak Abdul Basyid, selama ini setiap Pileg atau Pilkada gagasan-gagasan seperti ini jarang mewarnai ruang publik di Kepri. Visi pak Abdul Basyid didukung banyak pihak, terutama masyarakat Batam. Kita harus kawal dan pastikan kebijakan ini terwujud ditangan pak Basyid, karena sangat banyak manfaatnya,” tegas Ismail saat diwawancarai di Batam, Jumat (15/3/2019).