Jumat, 19 April, 2024

Kementan Angkat Petani Bandung Menuju Petani Mandiri

MONITOR, Bandung – Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Suwandi membuka Grand Launching Desa Tani Expo Petani Milenial #2019TetapPetaniBerdayaDitanahSendiri yang diselenggarakan Kelompok Tani MACAKAL bekerjasama dengan Dompet Dhuafa di Desa Cibodas Kecamatan Lembang, Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, Rabu, (13/3/2019).

Suwandi mengapresiasi kegiatan launching Desa Tani Expo Petani Milenial tersebut. Menurutnya upaya tersebut merupakan hal baik karena untuk mengangkat petani, baik itu petani dhuafa dan petani buruh supaya lebih mandiri dengan pola-pola sinegri seperti ini.

“Saya harapkan pola-pola seperti ini di terapkan di tempat-tempat lain, sehingga jangkauan covery-nya bisa lebih luas. Manfaatnya sangat luar biasa, karena yang diproduksipun produk-produk sayuran yang kelas supermarket dan ekspor, Ini sangat baik. Jadi komprehensif, mulai dari pembinaan hulu, kemitraannya, hilir sampe pasar,” terang Suwandi.

Selain itu, beber Suwandi, pola sinergi seperti ini juga sangat bagus dalam membuka akses permodalan hingga menjamin ketersediaan pasar. Terbukti, dengan banyak pihak yang ingin bermitra dan membangun kerjasama dengan petani.

- Advertisement -

“Saya lihat tadi ada MoU salah satunya dengan Bank BJB dan ini saya harap terus di tingkatkan,” ujarnya.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Suwandi (Tengah) usai membuka Grand Launching Desa Tani Expo Petani Milenial

“Kita aka mensuport penuh dengan berbagai apa yang bisa kita lakukan kita akan suport,” tambah Suwandi.

Terkait dengan lahan pertanian yang tersedia di Bandung Barat, Suwandi menilai lahannya sudah terlihat subur dan efisien. Hanya saja dia berharap pola petani yang baik yaitu ramah lingkuangan dan mengikuti SOP.

“Biar produksi kita tingkatkan, tapi disamping itu dengan pola-pola yang ramah lingkungan,” ucap dia.

Lebih lanjut Suwandi mengatakan konsep pertanian milenial yang diharapkan oleh pemerintah saat ini sudah ada pada Kelompok Tani MACAKAL ini. Kelompok tani ini merupakan contoh generasi Milenial, yakni generasi muda yang bangkit memajukan pertanian yang berdaya saing.

“Image kita selama ini pertanian itu becek-becek dan kootor-kotor. Contonya apa, ini sudah dilakukan mekanisasai, pola transaksinya pun udah mengikuti generasi milenial,” tuturnya.

“Jadi teknologi informasi teknologi mekanisasi teknologi yang lain kita manfaatkan untuk menggenjot produksi dan distribusi hasil pertanian,” tambah dia.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Suwandi bersama Bupati Bandung Barat Aa Umbara menuju lokasi pembukaan Grand Launching Desa Tani Expo Petani Milenial

Sementara itu, Bupati Bandung Barat AA Umbara mengaku bangga dan mengapresiasi upaya Kelompok Tani MACAKAL dalam memajukan pertanian. Baginya, hal tersebut menjadi inspirasi karena dirinya juga lahir dan dibesarkan di keluarga petani.

“Saya dulu bertani, dan hari ini barangkali pertanian tidak seperti jaman jadul lagi. Karena sudah zaman now. Makanya sekarang ada petani milenial. Ini inspirasi buat kami terutama pemerintah daerah Bandung Barat,” kata Umbara.

Sebagai wujud dukungan terhadap petani, pada tanggal 21 Maret 2019 mendatang pihaknya akan mengundang para petani dan kelompok tani dan akan diberikan bantuan Alsintan.

“Saya akan memberikan 1000 traktor untuk petani Kabupaten Bandung Barat, dan di dalamnya ada semua yang dibutuhkan petani,” ujar Umbara.

Ketua Kelompok Tani MACAKAL, Triana menyampaikan banyak terimakasih kepada berbagai pihak, baik itu Dirjen Hortikultura Kementan, Bupati Bandung Barat, Dinas Pertanian Jawa Barat serta Dompet Dhuafa sebagai mitra Kelompok Tani MACAKAL.

“Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak. Ini merupakan penyemangat bagi kami sebagai petani di Cibodas,” kata Triana.

Dia menegaskan Kelompok Tani MACAKAL siap memajukan pertanian bersama para petani yang ada disekitar Desa Cibodas. “Untuk itu, dengan adanya dukungan dari pemerintah dan pihak-pihak lain sangat dibutukan,” akui Triana.

Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Barat Andriyansyah menuturkan setiap hari ada petani dapat memanen buncis 100 kg. Sebanyak 12 petani binaan tersebut diberdayakan dalam program yang bernama desa tani pada lahan seluas 1,2 hektar di kampung Ateng Lembang ini.

“Program ini berjalan sejak akhir tahun 2018 lalu,”ujar Andriansyah.

Andriansyah menambahkan desa tani merupakan salah satu program pemberdayaan ekonomi Dompet Dhuafa Jabar. Desa tani hadir untuk mengatasi masalah kesejahteraan para petani yang ada di Desa Cibodas.

Dan dalam pelaksanaan pembedayaan petani tersebut, Dompet Dhuafa Jabar bermitra dengan Kelompok Tani MACAKAL. Kelompok Tani MACAKAL lah yang membantu melakukan ekspor ke Malaysia.

“Adanya kolaborasi dengan mitra lokal diharapkan bisa semakin memudahkan dan melejitkan tujuan program,” pungkas Andriansyah.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER