POLITIK

Bawaslu DKI Diminta Berani Tindak Tegas Neno Warisman Cs

MONITOR, Jakarta – Malam Munajat 212 yang dilangsungkan beberapa waktu yang lalu berbuntut panjang, setelah sempat mangkir sebanyak 2 kali, kali ini Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta kembali menjadwalkan pemeriksaan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Neno Warisman atas dugaan pelanggaran pemilu pada acara tersebut. Pemanggilan ulang tersebut dijandawalkan pukul 16.00 WIB, Rabu (13/3).

Ya, Neno Warisman merupakan salah satu tokoh kubu Prabowo-Sandi yang hadir pada acara Malam Munajat 212, dan pada acara tersebut pula Neno kemudian membuat kontorversi dengan doa yang ia bacakan. Dimana doa tersebut dinilai sejumlah kalangan sebagai doa yang mengancam tuhan.

Bersamaan dengan pemanggilan ulang Neno Warisman, Forum Ukhuwah Pengurus dan Imam Masjid (FURUIA) dan Insan Hafidz Alumni Kampus Al-Quran PTIQ menggelar konfrensi pers mendesak Bawaslu DKI agar bertindak tegas dan transparan atas indikasi dugaan pelanggaran yang terjadi pada kegiatan Munajat 212.

Dalam konfensi pers yang digelar di Kantor Bawaslu DKI Jakarta tersebut, Koordinator FURIA dan Insan Hafidz Alumni PTIQ, Agung mengatakan, pihaknya meminta Bawaslu segera memberikan sanksi keras kepada siapa pun yang melanggar aturan saat acara Munajat 212 dilaksanakan.

“Bawaslu jangan takut meski Neno Warisman sebagai terperiksa pada hari ini berani mengancam tuhan,” ujar Agung.

Menurutnya, Munajat 212 jelas terindikasi menjadi ajang kampanye politik terselubung, padahal, kata dia, acara munajat seharusnya menjadi kegiatan keagamaan yang tidak terkotori oleh kepentingan politik.

“Indikasi kampanye politik dalam acara ibadah tersebut nampak dari ketidak berimbangan undangan dan pengisi acara yang lebih banyak dari kelompok pasangan capres-cawapres nomor urut dua (Prabowo-Sandi),” tutur Agung.

Selain meminta Bawaslu bertindak tegas kepada Neno Warisman, Agung juga meminta Bawaslu bertindak tegas kepada tokoh-tokoh yang diduga melanggar ketentuan pemilu pada acara tersebut, diantaranya yakni, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dan Ketua MUI DKI Jakarta Munahar Mukhtar.

“Perbuatan nista yang membungkus agama untuk kepentingan politik ini juga terlihat dalam penggunaan symbol-simbol serta content kampanye yang disampaikan oleh para pengisi acara seperti Fadli Zon, Zulkifli Hasan, Munahar Mukhtar,” tandasnya.

Recent Posts

Halal Bihalal Dulur Cirebonan, Sejumlah Tokoh Kembali Suarakan Wacana Pembentukan Provinsi

MONITOR, Jakarta - Dulur Cirebonan Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) menggelar acara Silaturahmi dan Halal…

3 jam yang lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Indonesia Maju

MONITOR, Jakarta - Narasi kritis yang diangkat oleh koalisi partai politik pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin…

5 jam yang lalu

Fadli Zon: Petani Indonesia Harus Lebih Sejahtera di Tangan Pemimpin Baru

Monitor, Jakarta - Anggota DPR RI Fadli Zon berharap ke depannya pertanian di Indonesia bisa lebih…

5 jam yang lalu

Inisiatif PGN Optimalkan LNG Bantu Kebutuhan Energi Industri Hadapi Risiko Geopolitik

MONITOR, Jakarta - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjalankan inisiatif…

7 jam yang lalu

Pertemuan Strategis Indonesia dan Selandia Baru Percepat Protokol Perdagangan Nanas dan Manggis dari Indonesia

MONITOR, Jakarta – Badan Karantina Indonesia dan Ministry for Primary Industries (MPI) Selandia Baru menggelar…

8 jam yang lalu

DPR Ajak Seluruh Pemangku Kepentingan Cari Solusi Atasi Peningkatan Kasus DBD

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati mengungkapkan rasa prihatin atas peningkatan…

10 jam yang lalu