BERITA

Jelang HPI 2019, Jokowi Dialog bersama Ratusan Perempuan Arus Bawah

MONITOR, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, pemerintah sudah memiliki program untuk meningkatkan perlindungan sosial dan kesehatan bagi masyarakat, terutama untuk kaum perempuan. Program ini mulai dari Kartu Indonesia Sehat (KIS), Program Keluarga Harapan (PKH), hingga Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Namun, diakui Presiden mungkin ada satu, dua, tiga sasaran yang tercecer, dan belum mendapatkan perlindungan tersebut. Hal ini menurutnya karena negara Indonesia sangat besar, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, dengan penduduk sudah mencapai 269 juta.

“Jadi kalau ada bercecer seperti itu ya saya kira sangat bagus sekali ada yang bisa menyisir kemudian menginfokan kepada kami untuk kita selesaikan,” kata Presiden Jokowi dalam dialog dengan Perempuan Arus Bawah, termasuk 16 perempuan pelopor, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/3) pagi.

Untuk kesehatan, Presiden menjelaskan, pemerintah sudah memiliki program bantuan sosial, berupa program keluarga harapan (PKH) untuk baik biaya tambahan gizi anak, untuk pendidikan anak sekolah, dan juga kalau ingin untuk tambahan usaha.

“Karena tahun ini yang kita berikan sudah 10 juta keluarga penerima manfaat, 10 juta jumlah yang sangat besar sekali,” ujar Presiden Jokowi.

Sementara Kartu Indonesia Pintar (KIP), menurut Presiden, ini juga untuk pendidikan bagi anak-anak dari keluarga yang tidak mampu. Sudah diberikan kepada 19 juta siswa dari keluarga-keluarga yang tidak mampu.

Dari program perlindungan sosial dan kesehatan itulah, lanjut Presiden, kita melihat angka kemiskinan bisa ditekan semakin mengecil, semakin mengecil.  Sekarang angka kemiskinan kita sudah 9,8 persen.

Kalau sudah angkanya di bawah 10 persen, diakui Presiden Jokowi menekannya lebih sulit untuk turun. Tapi dengan program-program perlindungan sosial dan kesehatan yang dilakukan, pemerintah berharap angka kemiskinan dapat diturunkan, dan juga angka gini ratio kesenjangan yang dulunya 0,41 sudah menjadi 0,38. “Ini juga bisa kita tekan lagi sehingga kesenjangan itu tidak semakin melebar,” ucapnya.

Recent Posts

Menperin Tegaskan Reformasi TKDN Bukan karena Latah dan Tekanan

MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa reformasi Tingkat Komponen Dalam Negeri…

4 menit yang lalu

Kisah Pasutri Penjual Sembako yang Belasan Tahun Menabung dan Akhirnya Naik Haji

MONITOR, Jakarta - Di sebuah rumah sederhana di batas Kota Sibolga, aroma minyak goreng dan…

2 jam yang lalu

Acara Delegasi PUIC ke-19, Puan Ajak Parlemen OKI Kolaborasi untuk Masa Depan Dunia yang Lebih Baik

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri jamuan makan malam yang digelar untuk…

3 jam yang lalu

DPR Dorong Pembukaan SP3 Kasus Sirkus OCI, Negara Tak Boleh Abai Saat Rakyatnya Mencari Keadilan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Gilang Dhielafararez meminta pemerintah melalui kementerian dan…

7 jam yang lalu

Puan Pastikan DPR Siap Jadi Tuan Rumah Peringatan ke-25 Uni Parlemen Negara OKI, Singgung Spirit KAA 1955

MONITOR, Jakarta - DPR RI akan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the…

7 jam yang lalu

Reses DPRD 2025, Siswanto Harap Ketua Lingkungan Proaktif Lihat Warganya

MONITOR, Jakarta - Masa reses sidang II tahun 2025 ini benar-benar dimanfaatkan Siswanto untuk memperjuangkan…

8 jam yang lalu