MONITOR, Jakarta – Pidato Rais ‘Aam Syuriyah PBNU dalam Iftitah Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Pesantren Citangkolo Banjar Jawa Barat, menuai pujian dari berbagai kalangan, termasuk Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon Hery Haryanto Azumi.
Diketahui, Rais ‘Aam NU menyerukan agar segenap warga Nahdliyyin meramaikan Jakarta untuk menunjukkan komitmen dan kesetiaan untuk menjaga NKRI dari paham dan gerakan yang membahayakan dalam suatu kegiatan doa bersama atau istighotsah kubro.
“Kami menyambut baik dan siap mendukung penuh kegiatan Istighotsah Kubro untuk Keselamatan NKRI ini karena bertujuan untuk mengajak segenap warga Nahdliyyin pada khususnya dan segenap umat Islam pada umumnya serta tentunya seluruh rakyat Indonesia agar secara bersama-sama mengetuk pintu langit memohon kepada Alloh SWT agar memberikan perlindungan terhadap NKRI dan segenap rakyatnya dari ancaman perpecahan yang mungkin timbul dari sebab kompetisi politik Pileg dan Pilpres tahun ini dan ancaman-ancaman lain yang tidak kelihatan,” ujar Hery dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/3).
Lebih lanjut, ia meyakini bahwa gelaran acara akbar itu disajikan tanpa ada muatan kepentingan politis, melainkan murni doa bersama.
“Kami menyambut baik karena Rais ‘Aam PBNU menyatakan bahwa kegiatan ini bukan kegiatan politik, tetapi murni acara doa bersama yang melibatkan semua pihak. Hal ini adalah bentuk dari sikap kenegarawanan yang ingin disampaikan beliau kepada publik. Pilpres dan Pileg adalah kompetisi di antara para warga bangsa yang tidak boleh mengancam bangsa dan negara,” terangnya.
“Alih-alih memecah belah, politik harus mampu mempersatukan semua elemen bangsa demi tercapainya tujuan nasional yang dicita-citakan para founding fathers yang berasal dari berbagai latar belakang suku dan agama,” sambung Hery.
Untuk itu, Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon berupaya keras agar terwujud sinergi di antara berbagai elemen bangsa. Secara serial, PB MDHW akan mengadakan tabligh akbar di 10 titik di DKI, Jawa Barat dan Banten dalam rangka mengajak seluruh umat agar bersatu dalam komitmen menjaga dan menyelamatkan NKRI secara terus menerus.
“Kami juga akan mengadakan silaturrahim kepada segenap kyai, masyayikh, habaib, para muallim dan pemuka-pemuka agama guna meminta restu dan dukungan untuk menyambut seruan dan panggilan Rais ‘Aam PBNU tersebut di atas,” pungkasnya.