BUMN

Pelopori Komodo Bond, Jasa Marga Raih Penghargaan dari IFR Asia 2018

MONITOR, Hong Kong – International Financing Review (IFR) Asia menyematkan penghargaan IFR Asia Awards 2018 kepada PT Jasa Marga Tbk. untuk kategori Indonesia Best Capital Markets Deal. Penghargaan ini diberikan karena skema pendanaan Jasa Marga, yakni Komodo Bond, dinilai berhasil menarik investasi untuk menunjang pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya jalan tol.

Penghargaan ini diberikan 26 Februari 2019 di Four Seasons Hotel Hong Kong oleh Steve Garton mewakili IFR Asia kepada Direktur Keuangan Jasa Marga, Donny Arsal.

Menanggapi penghargaan atas Komodo Bond yang diinisiasi Jasa Marga, Donny Arsal menjelaskan Komodo Bond merupakan sumber pendanaan baru yang dapat dijajagi selain dari domestik, dimana issuer tidak menanggung volatility rupiah.

“Kedepan kami harapkan produk ini dapat berkembang dan menjadi alternatif pendanaan baru,” ujarnya.

Komodo Bond merupakan sebutan untuk surat utang atau obligasi rupiah terbitan institusi Indonesia. Surat utang ini dijual dan dicatakan di luar negeri (Global IDR Bond). Lazimnya, korporasi dan Pemerintah menjual obligasi dalam denominasi dolar di luar negeri (Global USD Bond).

Meskipun diterbitkan dalam denominasi rupiah, investor tetap akan menerima bunga dan pelunasan saat jatuh tempo dalam mata uang dollar Amerika (USD Settlement) sesuai kurs rupiah-dolar saat pembayaran.

Komodo Bond merupakan satu dari lima terobosan skema pendanaan yang dilakukan oleh Jasa Marga. Jasa Marga melakukan penawaran global perdana Komodo Bond pada 30 November 2017. Saat itu, Jasa Marga berhasil menyepakati penerbitan obligasi global rupiah pertama itu dengan nilai Rp4 triliun.

Obligasi berdenominasi rupiah tersebut adalah surat utang dengan kupon tetap tanpa jaminan berjangka waktu 3 tahun. Obligasi itu mendapatkan peringkat Baa3 oleh Moody’s dan BB + oleh S&P, dengan menawarkan kupon 7,50% jatuh tempo pada 11 Desember 2020.

Komodo Bond dinilai menciptakan kelas aset baru bagi investor global dan cara baru menyalurkan dana dalam infrastruktur Asia. Selain itu, skema pendanaan ini memungkinkan Jasa Marga mengelola risiko mata uangnya, menyusul upaya Bank Indonesia untuk mendorong perusahaan agar tidak mengambil risiko mata uang asing yang berlebihan dalam pinjaman mereka.

Transaksi Jasa Marga ini merupakan tonggak sejarah baru bagi pasar modal Indonesia. Obligasi dialokasikan sebesar 26% ke Amerika Serikat, 19% ke Eropa, 40% ke Asia, dan investor Indonesia membeli 15%. Dilihat dari tipe investor, 84% dialokasikan kepada asset management dan 16% kepada bank/institusi public / private banking.

Recent Posts

DPR: Tidak Pernah Ada Kejelasan Siapa Saja 113 Orang Penulis Ulang Sejarah Indonesia

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana mendorong adanya transparansi dalam penulisan…

50 menit yang lalu

Pangkas Impor, Kemenperin dan YPTI Produksi Komponen Welcab Alphard

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus memacu pertumbuhan dan daya saing industri otomotif nasional melalui…

4 jam yang lalu

Kemenag Salurkan Bantuan 310 Miliar Lebih kepada Yatim dan Penyandang Disabilitas di Indonesia

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), dan Lembaga Amil Zakat…

7 jam yang lalu

Letjen TNI Novi Helmy Prasetya Kembali Berdinas di TNI Usai dari BUMN

MONITOR, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyampaikan bahwa Letjen TNI Novi Helmy Prasetya akan…

8 jam yang lalu

Fantastis, Bersama BAZNAS dan LAZ Kemenag Salurkan 2 Juta Paket Bingkisan untuk Anak Yatim dan Disabilitas se-Indonesia

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), dan Lembaga Amil Zakat…

12 jam yang lalu

Kemenag Buka Pendaftaran Program PKDP 2025

MONITOR, Jakarta - Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Ditjen Pendidikan Islam, Kemenag membuka pendaftaran…

16 jam yang lalu