PENDIDIKAN

KPAI Prihatin Saksikan Video Siswa SMP Bully Gurunya di Gresik

MONITOR, Gresik – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendalami video yang berisi dugaan beberapa murid melakukan perundungan terhadap seorang guru. Video tersebut viral melalui berbagai media sosial (medsos) dan perpesanan instan. KPAI juga menerima kiriman video tersebut dari banyak pihak sejak Sabtu malam kemarin (9/2).

Komisioner KPAI Retno Listyarti menduga, peristiwa tersebut terjadi di salah satu SMP swasta di Gresik. KPAI kemudian mencoba menelusuri dari berbagai sumber yang dapat dipercaya dan akhirnya mendapatkan kepastian bahwa benar lokasi kejadian adalah di salah satu sekolah di kabupaten Gresik, Jawa Timur.

“Info dari pihak Dinas Pendidikan kabupaten Gresik, bahwa Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik dan jajarannya, siang ini akan melakukan pertemuan tertutup dengan pihak-pihak terkait, termasuk sekolah dan orangtua siswa,” ujar Retno, Senin (11/2).

Dalam video berdurasi 22 detik tersebut, tampak suasana kelas dimana seorang guru terlihat menghampiri siswanya dan seperti menegur, akan tetapi siswa yang ditegur malah melawan dan cenderung bertindak agresif seperti menantang sang guru berkelahi. Ada dua siswa yang nampak berdiri seperti hendak menyerang sang guru.

Terkait viralnya video tersebut, Retno mengatakan prihatin atas sikap dan perilaku siswa yang mencerminkan ketidaksatunan dan tidak semestinya seorang siswa bersikap demikian pada gurunya, apalagi sang guru tampaknya hanya menegur, bukan berteriak membentak apalagi memukul.

“Teguran sang guru pasti ada alasannya, sebagai pendidik, mungkin sang guru ingin menegur dalam rangka mendisiplinkan siswa yang bersangkutan,” ujar Retno.

Kedua, lanjut Retno, mungkin ada dua faktor yang menyebabkan kejadian murid melakukan kekerasan terhadap guru di salah satu SMP di Gresik tersebut, yaitu faktor pertama disebabkan karakter siswa yang kurang terbina dengan baik di rumah maupun sekolah.

“Biasanya sikap anak seperti itu, ada pengaruh kuat dari pola asuh di rumah. Bisa juga karena siswa sudah kecanduan game online yang mengandung unsur kekerasan misalnya, sehingga anak jadi tidak bisa membedakan antara perilaku di dunia maya dengan di dunia nyata,” terang Retno.

Faktor kedua, lanjut dia, bisa saja berasal dari gurunya, seperti rendahnya kompetensi paedagogik guru, terutama dalam penguasaan di kelas serta dalam menciptakan suasana belajar yang kreatif, menyenangkan dan menantang kreativitas serta minat siswa. Manajemen penguasaan kelas diantaranya adalah bagaimana guru dapat mengatasi kelasnya dengan karakter siswa yang bermacam-macam.

“Kemampuan manajemen penmguasaan kelas perlu di latih dan hal ini merupakan tanggungjawab Dinas Pendidikan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud),” paparnya.

KPAI pun mengapresiasi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik yang segera melakukan pendalaman kasus dengan memanggil pihak-pihak terkait, terutama sekolah dan para orangtua siswa.

KPAI berharap ada evaluasi dan pembenahan ke depannya, tidak focus menghukum pihak yang dianggal salah, namun mengedepankan pembinaan, baik terhadap siswa maupun sekolahnya. Anak tentunya wajib belajar dari kesalahannya, namun anak juga harus diberi kesempatan memperbaiki diri.

Recent Posts

Panglima TNI Terima Kunjungan Kasad Singapura

MONITOR, Jakarta - Komitmen memperkuat kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Singapura kembali ditegaskan melalui…

32 menit yang lalu

Menteri PU Respon Cepat Banjir Jabodetabek, Kerahkan Pompa Mobile di 14 Titik

MONITOR, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo merespon cepat penanganan banjir dan tanah…

3 jam yang lalu

Banyak Kasus Intoleransi, DPR: Beribadah adalah Hak Konstitusional dan Dilindungi Negara

MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya menyoroti berbagai peristiwa intoleransi yang…

3 jam yang lalu

Kemendagri Siap Fasilitasi Integrasi Masjid, Termasuk dalam RPJMD

MONITOR, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menegaskan komitmennya untuk mendorong dan memfasilitasi penguatan peran…

5 jam yang lalu

DPR Soroti Kasus di Karawang, Kekerasan Seksual Tak Bisa Selesai di Luar Peradilan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Gilang Dhielafararez menyoroti kasus miris dugaan pemerkosaan…

6 jam yang lalu

Kemenag Kick Off MQK Internasional Ke-1 Tahun 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) secara resmi melakukan…

7 jam yang lalu