PEMERINTAHAN

Mendes PDTT Bahas Rencana Studi Banding Kepala Desa dengan Dubes Thailand

MONITOR, Jakarta – Menteri Eko Putro Sandjojo menerima kunjungan dari Duta Besar Thailand untuk Indonesia, H.E Mr. Songphol Sukchan di Kantor Kemendes PDTT pada Kamis (24/1). Menteri Eko dan Songphol bahas rencana studi banding Kepala Desa Indonesia ke sejumlah negara termasuk Thailand.

Dalam pembahasan tersebut, Eko menyampaikan bahwa Indonesia telah memiliki program pembangunan desa yang hampir sama dengan program One Tambon, One Product (OTOP) milik Thailand yakni program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades). Oleh karena itu, dengan adanya studi banding akan menambah referensi bagi kepala desa dalam melakukan pembangunan.

“Presiden ingin kepala desa agar dapat belajar, melihat pembangunan desa di negara lain, melihat Thailand,” ujarnya.

Lebih lanjut, Eko menyampaikan bahwa rencana studi banding tersebut adalah upaya dalam menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo untuk meningkatkan kapasitas kepala desa dengan mempelajari pembangunan desa di negara lain. Tak hanya Thailand, Menteri Eko juga telah mendiskusikan peluang kolaborasi dalam rencana studi banding terkait pembangunan desa dengan sejumlah duta besar negara sahabat lain diantaranya yakni Korea, China, Malaysia dan Vietnam.

“Kami ingin belajar dari Thailand utamanya program pertanian untuk mendukung prukades,” ungkapnya.

Menteri Eko mengungkapkan, dalam mempercepat pembangunan desa, pemerintah Indonesia telah menyalurkan dana langsung ke desa yakni sebesar Rp 20,67 Triliun pada 2015, Rp 46,98 Triliun pada 2016, Rp 60 Triliun pada 2017 dan Rp 60 Triliun pada 2018. Menurutnya, disalurkannya dana desa tersebut memberikan pengaruh cukup signifikan terhadap penurunan angka kemiskinan di desa. Tak hanya itu, dana desa juga telah memberikan kontribusi terhadap penurunan angka stunting dan peningkatan pendapatan masyarakat desa.

Di sisi lain, terkait rencana studi banding kepala desa, Songphol menawarkan Kemendes PDTT untuk bekerjasama dengan Thailand International Cooperation Agency (TICA). Menurutnya, TICA memiliki memiliki sejumlah program peningkatan kapasitas yakni dengan short course, beasiswa pasca sarjana dan study visit.

“Program study visit ini bisa digunakan bagi kepala desa yang ingin belajar dan melihat pembangunan desa di Thailand secara langsung”, ujar Songphol.

Terkait rencana studi banding Kepala Desa ke Thailand tersebut, keduanya bersepakat untuk menindaklanjutinya dengan membicarakannya dengan lebih detil hingga teknis antar dua instansi, yakni Kemendes PDTT dan Kedutaan Besar Thailand untuk Indonesia.(Adv)

Recent Posts

Perkuat Pengamanan SDA Nasional, 26.998 Prajurit Dikerahkan Dalam Latihan Terintegrasi TNI 2025

MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mendampingi Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin…

2 jam yang lalu

Menag Nasaruddi Umar Dapat Anugerah Penggerak Nusantara 2025

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mendapat Anugerah Penggerak Nusantara 2025 di bidang Harmoni…

6 jam yang lalu

PSGA UIN Jakarta Gelar Seminar Peringatan Hari Ayah dan Ibu; Dua Sosok Beda Tapi Satu Kesatuan

MONITOR, Jakarta - Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Seminar…

10 jam yang lalu

Satgas PKH Bongkar Tambang Timah Ilegal di Dua Lokasi

MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri…

12 jam yang lalu

Warga Bekasi Terpapar Polusi Batu Bara, DPR Desak Pemerintah Bertindak Tegas

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR Nurhadi menyampaikan keprihatinan terhadap kondisi warga Kaliabang, Bekasi,…

14 jam yang lalu

Semeru Kembali Erupsi, Puan Minta Prioritas Keamanan Warga dan Pendaki

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keprihatinan atas meletusnya Gunung Semeru di…

15 jam yang lalu