PENDIDIKAN

Cerita KPAI saat Sambangi Sekolah ‘Gudang’ Penyimpanan Narkoba

MONITOR, Jakarta – Pasca kedatangan para guru sekolah YP AK ke KPAI pada Jumat (18/1/2019) lalu, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bergegas menindaklanjuti laporan tersebut. Retno Listyarti, Komisioner yang membawahi bidang pendidikan mengunjungi sekolah yang diduga bekas laboratorium di sekolah tersebut digunakan sebagai gudang penyimpanan narkoba, Sabtu (19/1).

Disana, ia bertemu dengan jajaran pengurus Yayasan Pendidikan AK beserta sejumlah guru, dan petugas keamanan (satpam). Retno beserta jajaran juga sempat berkeliling lingkungan sekolah yang memiliki empat gedung (A, B, C dan D) didampingi oleh pihak sekolah dan polisi dari Polsek Kebun Jeruk.

Dari empat gedung tersebut, Retno mengatakan, ada tiga gedung yang digunakan untuk proses pembelajaran siswa TK, SD, SMP, SMA/SMK dan Perguruan Tinggi, yaitu gedung A, B dan C. Sedangkan gedung D, merupakan tempat yang diduga sebagai tempat penyimpanan narkoba.

“Di gedung D inilah Polsek Kembangan (Jakarta Barat) melakukan pengerebekan beberapa waktu lalu,” papar Retno kepada MONITOR, Minggu (20/1) malam.

Namun, saat KPAI melihat TKP, KPAI tidak melihat police line di sekitar TKP. Penggerebekan yang dilakukan sekitar pukul 22.00 wib tersebut, ternyata juga tidak diketahui oleh pihak yayasan pendidikan AK. Namun dua terduga pelaku yang ditangkap dan ditahan Polsek Kembangan dikenali oleh pihak sekolah karena alumni dan putra dari salah seorang pengurus yayasan Amanah AK yang bernama JD. Kedua terduga pelaku juga diakui oleh pihak sekolah kerap menginap di gedung D.

“Informasi kepastian terduga pelaku pengedar narkoba yang ditangkap kepolisian di lingkungan sekolah tersebut, justru didapat pihak yayasan dengan cara mendatangi langsung Polsek Kembangan,” terangnya.

Retno mengatakan, pihak sekolah mengetahui adanya penggerebekan justru dari beberapa wartawan yang datang ke sekolah untuk meminta komentar sekolah. Media yang datang ke sekolah mengakui bahwa pihak kepolisian tidak menyebut nama sekolah, hanya mengatakan bahwa TKP di sebuah sekolah swasta yang memiliki TK sampai Perguruan tinggi.

Padahal, kata Retno, untuk wilayah Kebun Jeruk dan Kembangan hanya ada satu sekolah yang memiliki kelas untuk semua jenjang pendidikan, yaitu Sekolah dibawah YP AK.

Recent Posts

Komisi I DPR Desak Investigasi Tuntas Penembakan Diplomat Indonesia di Peru

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta, menyampaikan duka cita mendalam atas…

28 menit yang lalu

Kemenperin: Manajemen Mutu IKM Memenuhi Ekspetasi Konsumen

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian proaktif mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) untuk terus…

2 jam yang lalu

PB IKA PMII Dukung Langkah Konstitusional Prabowo

MONITOR, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA-PMII)…

4 jam yang lalu

UIN Surakarta Gelar Kelas Penyelesaian Sengketa Pemilu

MONITOR, Jakarta - Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta mencetak sejarah…

6 jam yang lalu

Kemenag Dorong Satker Fokus pada Kinerja Berdampak untuk Komunikasi ke Masyarakat

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama mendorong setiap satuan kerja fokus pada kinerja berdampak dan mengkomunikasikannya…

16 jam yang lalu

DPR Lakukan Evaluasi Besar-besaran, Respons Positif Kritik Publik

MONITOR, Jakarta - DPR RI melakukan berbagai upaya pembenahan dalam rangka merespons harapan publik, termasuk…

18 jam yang lalu