MONITOR, Batam – Kasus penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Batam semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Batam, Per Desember 2018, penderita mencapai 6.552 orang, 2.501 sudah mengidap AIDS dan 745 orang sudah meninggal dunia.
Penderita HIV berdasarkan kategori pekerjaan pada tahun 2018 didominasi oleh karyawan atau buruh pabrik yaitu sebanyak 151 orang, diikuti oleh Ibu Rumah Tangga sebanyak 50 orang, Wanita Pekerja Seks (WPS) sebanyak 42 orang, Pria Pekerja Seks (PPS)/Gay/Panti Pijat sebanyak 15 orang dan yang paling sedikit dari Petani/Nelayan sebanyak 2 orang. Data tersebut merupakan penderita baru, langkah pencegahan dan pengobatan harus segera dirumuskan.
Merespon hal tersebut, Tokoh Perempuan Kepri, Riny Fitrianti berharap semua pihak menjadi HIV sebagai salah satu agenda prioritas mengingat besarnya jumlah pengidap dan tingginya laju penyebarannya di Batam. Kedepan fokus pencegahan harus lebih dioptimalkan untuk menekan angka pengidap baru, serta menyipakan rumah sakit khusus HIV di Batam sebagai langkah penangulangan.
“Angka pengidap HIV di Batam mengkhawatirkan, rendahnya tingkat literasi HIV di masyarakat menjadi salah satu penyebab laju pertumbuhan penderita. Dari kategori profesi pekerja pabrik dan kaum ibu paling rentan, data ini harus direspon dengan kegiatan yang berfokus memberikan sosialisasi HIV serta penangulangannya. Disisi lain pemerintah harus meningkatkan APBN untuk khusus HIV yang saat ini berjumlah 175 juta, tidak cukup untuk penderita yang sudah ribuan,” jelas Riny Fitrianti saat dimintai komentar di Batam, Kamis (17/1/2018).
Calon Anggota Legislatif DPR RI Dapil Kepri tersebut menjelaskan saat ini Indonesia Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai wilayah dengan pengidap HIV/AIDS terbanyak di seluruh dunia dengan total penderita sebanyak 5,2 juta jiwa. Pengetahuan dan pendampingan adalah dua kata kunci untuk mengatasi HIV di Batam.
“Pengetahuan untuk pencegahan dan pendamping untuk penanganan korban, hal tersebut bisa terwujud dengan adanya kebijakan yang fokus untuk menanggulangi HIV,” tutup putri mantan Gubernur Kepri (alm) Muhammad Sani.