PERTANIAN

Mentan: Tak Ada Ruang untuk Mafia Pangan!

MONITOR, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) berhasil mencatatan sejumlah prestasi gemilang di era Jokowi-JK. Salah satunya keberhasilan melakukan swasembada pangan untuk komoditas strategis seperti beras, jagung, bawang merah, cabai dan daging ayam.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, capaian tersebut tak lepas dari komitmen pemerintah memberantas mafia pangan. Menurut Amran, merekalah biang kerok munculnya persoalan-persoalan pangan, terutama terjadinya polemik beras.

“Modelnya mafianya seperti mafia impor, beras oplosan dan pemalsuan pupuk. Anda bayangkan, petani diberikan pupuk palsu, bukan lagi oplosan. Ini kezaliman luar biasa,” ujar Amran ketika disela-sela acara Panen Jagung di Desa Randu Merak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (Jatim), Rabu (16/1).

Oleh karena itu Amran menegaskan bahwa baru di era Jokowi-JK pemberantasan mafia pangan benar-benar masif. Dia menyebutkan sudah ratusan pelaku mafia pangan yang diproses hukum dan bahkan hingga dipenjarakan.

“Sekitar 409 (mafia pangan) masuk penjara. Kemudian kami blacklist juga perusahaan-perusahaan nakal. Ingat, tak ada ruang buat mafia pangan,” jelas Amran.

Gencarnya pemberantasan mafia pangan tak lepas dari andil dan tekad Presiden Joko Widodo. Menurut Amran, Jokowi tak mau para petani dizalimi mafia pangan, sebab petani harus dilindungi.

“Karena ulah mereka, petani menderita. Pak Presiden komitmen betul untuk semaksimal mungkin melindungi petani,” beber Amran.

“Itu juga yang menjadi semangat saya untuk terus berjuang buat kesejahteraan petani. Mereka tak boleh menderita,”  tegas dia.

Amran juga memuji aparat penegak hukum yang selama ini sudah bersinergi dengan Kementerian dan instansi terkait. Terutama dalam melakukan pengawasan di lapangan.

“Terima kasih buat Panglima TNI, Kapolri, dan jajarannya, KPPU dan juga Bulog. Tanpa mereka, mustahil program maupun kebijakan pemerintah bisa tercapai,” tutup Amran.

Recent Posts

Aktif Partisipasi di Pameran UNCCD COP16 Riyadh, MCI Indonesia tawarkan Solusi Komprehensif untuk Penghijauan

MONITOR, Riyadh - PT Mitra Cocopeat Internasional (MCI) anak perusahaan dari Indoraya Mitra Persada (IMP…

27 menit yang lalu

Masjid Negara IKN ditargetkan Sudah Bisa Dipakai untuk Shalat Idul Fitri 2025

MONITOR, Penajam Paser Utara - Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti melanjutkan kunjungan kerja di…

34 menit yang lalu

Partisipasi di UNCCD COP16 Riyadh, IMP 168 tegaskan Komitmen Jaga Ekosistem dan Produktivitas Lahan

MONITOR, Riyadh - Produsen Pupuk Hayati Organik Cair ExtraGen asal Indonesia PT Indoraya Mitra Persada…

36 menit yang lalu

Fenomena Kotak Kosong Menang di Pilkada 2024, DPR: Absurd dan Rugikan Negara

MONITOR, Jakarta - Selain isu banyaknya golput, Pilkada serentak 2024 juga diwarnai fenomena maraknya kotak…

53 menit yang lalu

Manfaatkan Energi Matahari, Petani Kopi Cuan Jutaan

MONITOR, Tanggamus – Desa Sukamaju, Kecamatan Ulubelu menambah daftar Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina. Pembangkit…

1 jam yang lalu

DPR Kecam Polisi Tembak Siswa di Semarang Pakai Senpi Hingga Tewas

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Martin Daniel Tumbelaka mengecam tindakan oknum polisi…

1 jam yang lalu