Ilustrasi ema
MONITOR, New York – Pada akhir perdagangan Selasa, atau hari Rabu pagi WIB (16/1), emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun tertekan penguatan dolar AS dan kenaikan saham-saham di Wall Street.
Berdasarkan laporan Xinhua, disebutkan bahwa kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari turun 2,90 dolar AS atau 0,22 persen, menjadi menetap pada 1.288,40 dolar AS per ounce.
Sementara Antara melansir bahwa indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,65 persen menjadi 96,21 pada pukul 18.30 GMT.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dolar AS menguat maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Tekanan tambahan terhadap emas datang dari saham-saham Wall Street, karena indeks Dow Jones Industrial Average, S&P 500 dan indeks komposit Nasdaq menguat setelah sesi penurunan di hari sebelumnya.
MONITOR, Jakarta - Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama (Kemenag) mencatat sejak diluncurkan pada…
MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Perumahan (Wamen) dan Kawasan Permukiman (PKP) RI sekaligus Wakil Ketua…
MONITOR, Jakarta - Civitas Akademika UIN Jakarta dalam diskusi bertajuk "Menyoal Sentralisasi Kewenangan Penegakan Hukum…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa kerukunan antarumat beragama memberikan kontribusi signifikan…
MONITOR, Makkah - Arafah menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan ibadah haji. Tidak sah haji seseorang…
Abdul HakimPengajar Studi Perbandingan Politik STISNU Nusantara Tangerang Dalam dunia politik dan kekuasaan, terdapat strategi…