MONITOR, Batam – Untuk mewujudkan Indonesia poros maritim dunia sebagai jalur sutra perdagangan, perlu strategi pembangunan yang mendukung. Optimalisasi pembagunan di jalur-jalur penting harus di jadikan prioritas. Salah satunya di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Tahun 2019 Provinsi Kepri menyebut bahwa terdapat tiga pembangunan pelabuhan yang menjadi prioritas strategis pembangunan di Provinsi Kepri. Yakni, Pelabuhan Parit Rempak di Karimun, Pelabuhan Tanjunguban di Bintan dan pelabuhan baru di Lingga. Pelabuhan menjadi indikator untuk kemajuan daerah karena mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Menanggapi hal tersebut, Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI Dapil Kepri, Abdul Basyid Has mendorong pemerintah untuk fokus mengembangkan pembangunan berbasis kemaritiman, mengingat kondisi geografis Provinsi Kepri saat ini yang merupakan daerah kepulauan keberadaan pelabuhan sangat diperlukan. Rancangan proyek strategis tersebut harus terukur, agar bisa cepat dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Pelabuhan menjadi salah satu kebutuhan penting di Kepri. Kita semua berharap pemerintah mampu mengoptimalkan hal tersebut. Tahun ini direncanakan akan membangun tiga pelabuhan baru, padahal terdapat empat pembangunan pelabuhan yang masih tersendat yakni pelabuhan Pelabuhan Tanjung Berakit di Bintan, Pelabuhan Malarko di Karimun, pelabuhan penumpang Dompak dan Pelabuhan barang Tanjung Moco di Tanjungpinang. Rancangan pembangunannya harus jelas, jangan asal karena akan merugikan masyarakat,” jelas Abdul Basyid Has saat diwawancarai wartawan di Batam, Senin (14/1/2019).
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Partai Kebangkitan Bangsa Kepri tersebut menambahkan potensi besar Kepri harus dimaksimalkan dengan meningkatkan kualitas pelabuhan yang sudah ada, disamping itu memastikan pembangunan pelabuhan yang baru sesuai dengan rencana.
“Mari kita dorong pemerintah untuk serius mengembangkan potensi Kepri terutama berkaitan dengan kemaritiman untuk kemajuan masyarakat Kepri,” tutupnya.