INDUSTRI

Menperin Klaim Kontribusi Industri RI di Atas Rata-Rata Tingkat Dunia

MONITOR, Jakarta – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan, saat ini terjadi norma baru dalam kontribusi industri terhadap produk domestik bruto (PDB). Di tingkat dunia, sudah tidak ada lagi sumbangan sektor manufaktur kepada ekonomi negara yang mencapai 30 persen.

Jadi, ini ada realitas baru, kita tidak bisa menyamakan konteks sekarang pada paradigma ekonomi yang lalu, kata Menperin sesuai keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu (30/12). Menurutnya, ketika membandingkan kontribusi industri pada tahun 2001 dengan era saat ini, tentunya berbeda.

Meski waktu itu kontribusi industri hampir 30 persen, dan kita hampir takeoff, tetapi berhenti karena krisis ekonomi yang dipicu oleh keuangan. Cukup panjang dampaknya. Selain itu, kita dininabobokan oleh commodity booming. Pada pasca-2014, baru kita revitalisasi lagi sektor manufakur, paparnya.

Menperin memperlihatkan data World Bank tahun 2017, bahwa saat ini negara-negara industri di dunia, kontribusi sektor manufakturnya terhadap perekonomian rata-rata sekitar 17 persen. Namun, ada lima negara yang sektor industri manufakturnya mampu menyumbang di atas rata-rata tersebut, yakni China (28,8%), Korea Selatan (27%), Jepang (21%), Jerman (20,6%), dan Indonesia (20,5%).

Kalau merujuk data tersebut, saat ini tidak ada negara di dunia yang bisa mencapai di atas 30 persen, ujarnya. Sementara itu, negara-negara dengan kontribusi industrinya di bawah rata-rata 17 persen, antara lain Meksiko, India, Italia, Spanyol, Amerika Srikat, Rusia, Brasil, Perancis, Kanada dan Inggris.

“Bahkan, sekarang pertumbuhan ekonomi global tidak lagi dua digit. Di China saja single digit. Namun, Indonesia merupakan negara terbesar di Asean, ekonominya sudah masuk dalam klub USD1 triliun, atau sepertiga dari ekonominya Asean, imbuhnya.

Sementara, jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi, Indonesia mampu mencapai 5,2 persen atau di atas rata-rata perolehan Asean sebesar 5,1 persen. Artinya, Indonesia berperan penting dalam memacu perekonomian di Asean.

Menperin menambahkan, Asean merupakan mesin kedua terbesar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dunia, setelah kontribusi dari China. Kawasan Asia Tenggara yang memiliki lebih dari 500 juta jiwa penduduk ini, dinilai menjadi pasar potensial dalam membangun basis produksi manufaktur.

Dengan adanya perang dagang antara China dan Amerika Serikat, Indonesia juga diuntungkan. Pertama, investasi di antara kedua negara itu meminta negara lain untuk ikut berpatisipasi, termasuk Indonesia, tuturnya. Selain itu, adanya rencana relokasi perusahaan China ke Indonesia untuk menghindari tarif akibat perang dagang tersebut.

Kemudian, kebijakan Belt and Road dari China, juga menguntungkan bagi Indonesia. Sejumlah investor dari Negeri Tirai Bambu itu membidik Indonesia menjadi salah negara tujuan utama untuk ekspansi.

Melihat kondisi tersebut, menurut Airlangga, saatnya Indonesia membangkitkan kembali sektor industri sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, pemerintah saat ini fokus menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memudahkan berbagai perizinan usaha.

Kalau kita melihat, purchasing manager index (PMI) manufaktur Indonesia, selama tahun 2018 itu di atas level 50 atau berada tingkat positif. Artinya, mood manufaktur Indonesia untuk ekspansi cukup tinggi, jelasnya.

Oleh karena itu, Menperin optimistis, implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 dapat merevitalisasi sektor industri manufaktur agar lebih berkontribusi tinggi terhadap perekonomian nasional. Sasaran besarnya adalah menjadikan Indonesia masuk dalam jajaran 10 besar negara dengan perekonomian terkuat di dunia tahun 2030.

Recent Posts

DPR Lakukan Evaluasi Besar-besaran, Respons Positif Kritik Publik

MONITOR, Jakarta - DPR RI melakukan berbagai upaya pembenahan dalam rangka merespons harapan publik, termasuk…

37 menit yang lalu

PT Tirta Investama Plant Citeureup Gelar Pelatihan UMKM di Bogor, Perkuat Bisnis dan Pemasaran Digital

MONITOR, Bogor - Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat, PT Tirta Investama (AQUA)…

2 jam yang lalu

Kemenag dan LPDP Alokasikan 150 Milyar Dana Riset Kolaboratif untuk Para Dosen

MONITOR, Surakarta - Kementerian Agama bekerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan RI…

2 jam yang lalu

DPR Minta Kematian Mahasiswa di Demo Yogyakarta Diusut Tuntas, Jangan Ada Lagi Korban Berjatuhan!

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Bonnie Triyana menyampaikan duka cita mendalam atas…

2 jam yang lalu

Majlis Taklim Datokarama Palu Gelar Doa Keselamatan untuk Bangsa

MONITOR, Palu - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Majelis Taklim Datokarama Palu menggelar doa bersama…

4 jam yang lalu

Anis Matta Ajak Muhammadiyah Bantu Pemerintah Hadapi Masalah Bangsa

NONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI sekaligus Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat…

6 jam yang lalu