MONITOR, Jakarta – Berhasil mempersembahkan gelar Liga 1 untuk Bhayangkara FC pada 2017, menjadi salah satu alasan PSSI menunjuk Simon McMenemy sebagai pelatih timnas senior Indonesia. Pria asal Skotlandia tersebut dikontrak selama dua tahun.
Sementara untuk pelatih Timnas U-22, PSSI memilih Indra Sjafri sebagai juru formasi. Eks pelatih Bali United tersebut diberi masa bakti selama satu tahun atau sampai berakhirnya SEA Games 2019.
Wakil ketua umum PSSI Joko Driyono, mengungkapkan ada sejumlah nama lain yang jadi kandidat pelatih timnas Indonesia. Akan tetapi, McMenemy dipilih karena dinilai mempunyai kemampuan yang mumpuni.
“Tidak mudah, ini dijaring dalam sebulan terakhir. Ada dua sampai tiga poin sebelum kami putuskan. Target timnas, kedua sumber daya menyangkut daya dukung dan pola kompetisi, termasuk finansial kami untuk mendukung program, dari dua target itu, muncul pelatih,” kata Jokdri.
“PSSI menggodok beberapa nama, dan akhirnya McMenemy dipilih dengan target yang disebutkan, dengan catatan dan track record ada note, dan layak dengan target,” tambahnya.
“Demikian juga coach Indra. Kami ingin berkesinambungan dengan timnas U-22. Sehingga di ASEAN bersepakat untuk Olimpiade Tokyo, jika menilik kelompok usia tadi, maka anak-anak U-19 punya potensi untuk itu. Dan coach Indra dengan track record, seluruh analisis layak dengan target itu,” ucapnya.