MEGAPOLITAN

PAD di Jakarta Rawan Bocor, LSM Didorong Kritisi Anak Buah Anies

MONITOR, Jakarta – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jakarta diduga rawan bocor. Dampaknya pemasukan ke kas daerah jauh dari target yang sudah dicanangkan.

Melihat kondisi ini keberadaan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di DKI Jakarta didorong aktif mengkritisi secara tajam dan mengawal potensi adanya kebocoran PAD tersebut khususnya PAD dari sektor parkir dan reklame.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik. Politisi senior yang juga Ketua DPD Partai Gerindra DKI ini berharap, para aktivis masyarakat agar lebih tajam menyoroti pengelolaan APBD DKI.

Taufik menegaskan yang lebih prioritas disorot bukan belanjanya. “Tapi income-nya atau PAD yang berdasarkan APBD DKI 2019 hanya ditetapkan Rp 40 triliun,” ujar Taufik saat menjadi narasumber pada Diskusi Publik Interaktif di kantor Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jakarta Raya (Jaya), Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (18/12).

Taufik mengungkapkan para SKPD di jajaran Pemprov DKI terutama yang berhubungan dengan pajak perlu dikritisi terus.

“Supaya mereka termotivasi untuk menaikkan PAD di sektor masing-masing karena masih banyak potensi yang diselesaikan di kolong meja. Artinya setelah mereka digebrak-gebrak, baru bisa menaikkan pendapatan,” tegasnya.

Kata Taufik, dirinya sangat mendukung jika ada LSM menggugat SKPD yang melenceng dalam perencanaan dan lemah penyerapan APBD.

Diskusi publik yang dihadiri sejumlah aktivis LSM juga menghadirkan nara sumber Sekjen Keuangan Kemendagri Indra Baskoro dan pengamat perkotaan Amir Hamzah.

“Saat ini APBD DKI sebesar Rp 89 triliun sedang dievaluasi di Kemendagri. Intinya, kalau perencanaan itu sangat riil di lapangan dan pro rakyat tentu kami dukung,” ujar Indra.

Menurutnya anggaran terbesar terdapat pada sektor pendidikan sebesar Rp 21 triliun, belanja pegawai juga Rp 21 triliun, belanja modal Rp 18,5 triliun, kesehatan 9,6 triliun dan lainnya.

Sementara itu Amir Hamzah menambahkan, penyerapan APBD tahun ini masih sangat rendah.

“Hingga hari ini penyerapan baru mencapai 67 persen dari total APBD 2018 sebesar Rp 77,” katanya.

Selain itu, pada paripurna pengesahan APBD 2019 yang dilaporkan ke Kemendagri dihadiri 74 anggota dari total 106, tapi menurut pengamatannya cuma 31 orang.

“Berdasarkan aturan rapat DPRD mereka yang disebut hadir adalah secara fisik, bukan berdasarkan absen tanda tangan,” pungkas Ketua Budgeting Metropolitan Watch (BMW) ini.

Recent Posts

Kirab Waisak Potret Perjalanan Spiritual Sejati Umat Buddha

MONITOR, Magelang - Perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE Tahun 2025 di Candi Borobudur, Magelang,…

20 menit yang lalu

Satgas TMMD Kodim 1710/Mimika Edukasi Masyarakat tentang Kesehatan dan Pencegahan Stunting

MONITOR, Timika - Masyarakat Kampung Pigapu tampak begitu antusias mengikuti penyuluhan kesehatan di depan Gereja…

1 jam yang lalu

PPIH Beri Tips Anti Nyasar Gunakan Bus Shalawat Selama di Makkah

MONITOR, Jakarta - Pemerintah Indonesia menyediakan fasilitas bus shalawat yang beroperasi 24 jam untuk mengantar…

3 jam yang lalu

Waisak 2025, Menag Ajak Umat Buddha Teladani Siddhartha Gautama

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar mengajak umat Buddha untuk meneladani laku spiritual…

4 jam yang lalu

Kemenag Lepas Keberangkatan Kloter Perdana Jemaah Haji Khusus 1446 H

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) melepas keberangkatan kelompok terbang (kloter) perdana jemaah haji khusus…

4 jam yang lalu

Foskam Hadiahi 1 Unit Rumah dan Uang Tunai Rp.200 Juta untuk Warga Gaza melalui DQWS

MONITOR, Tangerang - Forum Silaturahmi & Komunikasi Antar Masjid-Mushalla (FOSKAM) se-Tangerang Raya “menghadiahi” 1 unit…

6 jam yang lalu