ENERGI

Operator Lapangan Merakes Sepakat Gunakan Skema Gross Split

MONITOR, Jakarta – ENI Indonesia Ltd, operator Lapangan Merakes telah menyepakati untuk menggunakan skema Production Sharing Cost (PSC) Gross Splituntuk mengembangan Lapangan Marakesh tersebut. Pertimbangan perusahaan minyak Pemerintah Italia itu mengubah kontraknya menjadi gross split adalah proses yang lebih efisien. kedua, certainty atau kepastian besaran hasil yang akan diterima Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), dan yang ketiga adalah proses yang sederhana. KKKS akan lebih sederhana menjalankan kegiatannya karena tidak perlu lagi melakukan diskusi panjang masalah biaya dengan SKK Migas.

“Lapangan Merakes, ENI sepakat dan setuju untuk merubah dari cost recovery menjadi gross split. Kita targetkan Plan of Development/POD-nya disetujui juga PSC kontraknya diamandemen paling lambat sebelum tanggal 12 Desember 2018 sudah selesai. Intinya proses pengalihan dari PSC cost recovery kepada gross split itu bisa berlangsung dengan sangat cepat. Mereka mengajukan, dan kita proses kurang dari sebulan inshaa Allah kontraknya akan berubah menjadi gross split,” ujar Arcandra.

Arcandra mengungkapkan, pengalihan skema pengembangan yang dilakukan ENI tersebut mempertimbangkan tiga faktor yang menjadi kelebihan dari gross split yakni, pertama efisiensi, kedua certainty dan ketiga simplicity.

Dengan ketiga semangat tersebut, maka Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) akan mendapat kepastian besaran bagi hasil yang akan mereka terima dengan cara menghitung sendiri (certainty). Spirit kedua adalah simplicity atau kesederhanaan. Dengan skema gross split, KKKS akan lebih mudah lagi menjalankan kegiatannya karena tidak perlu lagi melakukan diskusi panjang dengan SKK Migas terkait rencana kerja dan anggaran, skema gross split membuat sistem fiskal menjadi lebih sederhana. Spirit yang terakhir adalah efisiensi. Menggunakan skema bagi hasil gross split memudahkan KKKS melakukan pengadaan barang dan jasa dapat dilakukan sendiri sehingga lebih efisien.

Kontrak Blok East Sepinggan, Kalimantan Timur (Lapangan Merakes) ditandatangani pada tanggal 20 Juli 2012 dan akan berakhir pada tanggal 19 Juli 2042, dengan perincian pekerjaan, 10 tahun eksplorasi dan sisanya 20 tahun produksi. Komposisi saham pengembangan Blok East Sepinggan, 85% ENI dan 15% Pertamina Hulu Energi East Sepinggan.

Dari hasil eksplorasi yang dilakukan Eni, Lapangan Merakes diprediksi memiliki cadangan gas mencapai 814 triliun cubic feet (tcf) yang direncanakan on stream pada tahun 2021 dengan laju produksi awal sebesar 155 Million standard cubic feet per day (mmcfd) dan laju produksi puncaknya sebesar 391 mmcfd. Usia Lapangan Merakes hingga batas economic limits 9 tahun.

Recent Posts

Milad ke-68 UIN Jakarta, Meneguhkan Jati Diri, Menatap Masa Depan Global

MONITOR, Jakarta - Tanggal 1 Juni 2025 menandai peristiwa penting bagi Universitas Islam Negeri (UIN)…

43 menit yang lalu

Dirut Jasa Marga Ingatkan Masyarakat Manfaatkan Diskon Tarif Tol di 10 Ruas Tol Strategis Jasa Marga

MONITOR, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Rivan Achmad Purwantono mengingatkan masyarakat…

4 jam yang lalu

Prof Rokhmin: Selamatkan Raja Ampat dari Kerusakan oleh Pertambangan Nikel

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI fraksi PDI Perjuangan Prof Rokhmin Dahuri angkat…

7 jam yang lalu

Kemenperin Dukung Transformasi Industri Bahan Kimia Khusus

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri bahan kimia khusus agar dapat mendukung…

7 jam yang lalu

Pemda Boleh Rapat di Hotel, DPR: Butuh Pedoman, Agar Tidak Kebablasan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri memberi lampu hijau bagi daerah untuk menggelar kegiatan di…

8 jam yang lalu

Anis Matta: Ibadah Haji dan Kurban Mengandung Makna Mendalam Tentang Hidup dan Kehidupan

MONITOR, Jakarta - Jutaan jemaah haji pada Jumat (6/6/2025) berkumpul dan berdiri di Arafah untuk…

12 jam yang lalu